SULTENG RAYA – Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tengah, Novalina, menyatakan, Pemprov Sulteng berkomitmen mendorong percepatan ekspor durian ke Tiongkok.

Hal itu disampaikan Novalina pada acara Focus Group Discussion (FGD) Durian Indonesia Tembus Pasar Tiongkok, di gedung Pogombo, Senin (19/2/24).

Sekprov Novalina mengatakan, Pemprov Sulteng mengapresiasi dan berterimakasih atas langkah yang telah diambil oleh Badan Karantina Indonesia untuk melaksanakan FGD itu, sebagai upaya mendorong percepatan akses buah durian segar Indonesia ke Tiongkok.

Menurutnya, Sulteng merupakan wilayah yang memiliki iklim tropis dengan dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Iklimnya yang panas dan lembab, lanjutnya, serta kondisi tanah yang subur, membuat Sulteng memiliki potensi baik untuk pertanian, termasuk budidaya buah durian.

Tak hanya itu, Sulteng juga memiliki keanekaragaman varietas durian yang berbeda-beda, diantaranya durian montong, durian tembaga, durian duri hitam, durian matahari, durian musang king, dan varietas durian lokal lainnya.

“Potensi ini menjadikan Sulteng sebagai salah satu daerah penghasil durian yang cukup signifikan di Indonesia,” kata Sekprov dihadapan Kepala Balai Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean, yang hadir pada kegiatan itu.

Dikatakan Novalina, Pemprov Sulteng siap memberikan dukungan penuh dalam mempercepat akses pasar buah durian segar ke tiongkok.

“Saya pastikan bahwa segala bentuk hambatan dan permasalahan yang dihadapi akan segera diatasi. Mari kita bekerja sama dengan penuh semangat dan dedikasi untuk mencapai target, dan langkah konkret yang dapat segera diimplementasikan, serta memperluas pasar buah durian segar Sulteng ke pasar internasional,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean dalam sambutannya mengatakan, salah satu sektor perkebunan terluas di Indonesia yakni di Sulteng.

“Kita ingin dari sini langsung masuk ke Tiongkok tidak lagi transit ke beberapa negara. Maka dari itu, kita adakan audit tresibility-nya mereka ingin tahu sumbernya dari mana. Nah, begitu dia tahu nanti sembari dari sini nanti akan tersebar bahwa durian Sulteng lah yang akan terkenal. Nah ini tugas kita bersama,” katanya.

“Semoga kita bisa bersama-sama melalui FGD ini, mengembakan dan melestarikan buah segar khususnya durian tembus pasar internasional di negara China,” ujarnya menambahkan.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Asisten Perekonomian, Rudi dewanto, Direktur Standar Karantina Tumbuhan, Badan Karantina Pertanian, Adnan, dan unsur Forkopimda Provinsi Sulteng, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng, dan stakeholder lainnya. RHT