RAYA – Lima tahun pascabencana gempa dan tsunami yang menghantam pada 28 September 2018 lalu, membuat seluruh bangunan khususnya di wilayah pergudangan Tondo hancur dihantam gempa dan gelombang tsunami, termasuk Iradatullah Tondo.

Kini, Alhamdulillah pada Jumat (26/1/2024) siang, ratusan warga setempat atau yang berdomisili di luar Kelurahan Tondo sangat antusias mengikuti Shalat Jumat perdana atau yang pertama kalinya dilaksanakan pascagempa di Masjid Iradatullah.

Ketua Dewan Masjid (DMI) Kota , Dr. Sirajuddin Ramly, S.H.,M.H yang hadir meresmikan pelaksanaan Shalat Jumat mengaku sangat bersyukur dan berbahagia atas dimanfaatkannya kembali Masjid Iradatullah sebagai tempat untuk beribadah.

“Alhamdulillah, pada siang ini kita semua berkumpul di Masjid Iradatullah ini dalam rangka untuk pemanfaatan kembali Masjid Iradatullah ini yang sebelumnya difungsikan sebelum gempa dan tsunami, dan saat ini kita fungsikan kembali untuk sebagai pusat dan tempat tidak hanya beribadah tapi juga dalam rangka pembinaan umat,” kata Sirajuddin usai pelaksanaan Shalat Jumat, (26/1/2024).

Sirajuddin menjelaskan, Masjid Iradatullah yang lama dan tua ini, masih teringat PT. Iradat Puri yang merupakan perusahaan kayu ebony atau kayu hitam yang di Sulawesi Tengah yang dulunya beroperasi di sepanjang kawasan Citraland hingga di depan pergudangan atau tepat di depan Masjid Iradatullah Tondo.

“Masjid ini dibangun oleh masyarakat yang menghuni di sekitaran perusahaan Iradat Puri dan saat ini dibangun Masjid Iradatullah, dulu masjidnya tidak begitu besar, setelah gempa dibangun lebih besar lagi, representatif lagi dan tadi oleh Pak Abdul Malik Bram ini dijadikan tempat sebagai Rest Area tempat istrahat. Jadi seperti di jalan tol itu ada tempat Rest Area dan kita jadikan masjid ini sebagai Rest Area,” ucap Perwira Menengah Polri berpangkat dua melati di pundaknya itu.

Sirajuddin menambahkan, bagi mereka yang memakmurkan adalah mereka yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, kemudian dia membayar , dan kemudian tidak takut selain dari pada Allah SWT dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

“Jadi masjid ini bukan hanya sebagai tempat shalat, tetapi juga tempat pembinaan umat termasuk kegiatan-kegiatan ekonomi itu bisa pusat dan basisnya di masjid,” tambahnya.

Oleh karena itu, Sirajuddin juga meminta agar masjid ini betul-betul diperhatikan apalagi saat ini Masjid Iradatullah sudah mendapatkan support/dukungan dari Kerukunan Keluarga Turatea Jeneponto (KKTJ) Sulawesi Tengah, dimana kegiatan-kegiatan keagamaan akan dilaksanakan di masjid ini supaya lebih semarak lagi.

“Masjid ini sangat strategis berada di jalan poros Trans Sulawesi, siapa saja nanti ingin shalat, ingin buang air biasa dia singgah disini. Makanya, mungkin dipertimbangkan betul takmir, masjid ini betul-betul bersih terutama toiletnya, sehingga orang tertarik untuk singgah di masjid, dia shalat kemudian bisa bersih-bersih di masjid ini,” ucap Sirajuddin yang pada kesempatan itu juga hadir membawakan Khutbah Jumat di Masjid Iradatullah.

Sementara, Ketua Takmir Masjid Iradatullah, Dr. Abd. Malik Bram, S.H.,M.H mengatakan, Masjid Iradatullah dijadikan sebagai masjid transit bagi para warga yang melintas atau dalam perjalanan jauh di luar kota Palu, bahkan di luar Sulawesi Tengah.

“Ternyata, setiap hari baik tengah malam sampai subuh berdatangan orang-orang dari Buol, Luwuk, Tolitoli, biasa istrahat ambil shalat subuh disini atau dia mandi disini, bahkan ada dari Pasangkayu, kemudian juga banyak dari Pulau Jawa datang disini bermalam. Ini masih ada satu orang dari Palopo sudah 10 hari jadi saya bilang tinggal disini saja nanti makan di rumah. Nah, itulah dibukanya masjid ini sebagai masjid terbuka transit tidak tertutup,” kata mantan Hakim Adhoc PHI Pengadilan Negeri Palu itu.

Malik Bram menambahkan, kedepan tepat di belakang masjid akan dibangun tempat tinggal bagi kaum dhuafa, yang jauh dan sulit mendapatkan tempat tinggal secara gratis, dengan syarat menjaga kebersihan Masjid Iradatullah.

“Siapa saja yang mau tinggal, baik itu warga Tondo, siapa saja dan tentu juga ada tempat bagi Sekretariat RISMA dan pengurus dan tempatnya akan kita servis dengan layak untuk bisa ditempati dan di sebelah pojok kiri masjid juga akan dibangun Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) yang menyediakan perlengkapan ibadah seperti parfum sholat, songkok, sejadah dan lain-lain yang dijual dengan harga sepantasnya,” jelasnya.

Malik yang juga berprofesi sebagai dosen di Palu itu menyebutkan, Masjid Iradatullah juga dilengkapi aliran listrik atau tempat cas Handphone bagi pengunjung di tiap-tiap tiang Masjid Iradatullah, serta kedepannya juga akan dilengkapi layanan Wifi untuk mempermudah masyarakat mengakses internet dan menjangkau komunikasi dengan cepat. YAT