SULTENG RAYA – Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Tahap I 2024 di Kota Palu mulai disalurkan.
Hal tersebut usai Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, didampingi sejumlah pihak terkait, secara simbolis me-launching penyaluran bantuan CPP Tahap I 2024, di halaman kantor Wali Kota Palu, Jumat (24/1/2024).
Bantuan pangan tersebut merupakan program Badan Pangan Nasional RI melalui Perum Bulog, disalurkan dinas terkait ke seluruh wilayah di Indonesia.
“Ini merupakan program Pemerintah Pusat, yang menyalurkan beras ke seluruh wilayah, melalui Badan Pangan Nasional lewat BULOG. Alhamdulillah, Kota Palu kembali menerima penyaluran ini, dan InsyaAllah akan disalurkan sesuai dengan peruntukkannya,” ungkap Wali Kota Hadianto.
Perlu diketahui, Badan Pangan Nasional melalui Perum Bulog, menyalurkan CPP Komoditas beras sejumlah 10 Kg per kepala keluarga (KK) kepada 22.004.007 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama enam bulan, periode Januari – Juni 2024.
Khusus di Kota Palu, bantuan beras yang akan disalurkan ke 46 kelurahan sebanyak 21.733 KK, dengan jumlah beras sekitar 217 ton setiap bulannya.
Adapun penerima bantuan beras, berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekonomi (P3KE) dari Kementerian Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan RI.
PEMPROV SULTENG SERAHKAN 41.256 KG BERAS
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pangan Sulaewsi Tengah, Iskandar Nongtji, menyerahkan bantuan cadangan pangan berupa beras dari Pemerintah Provinsi Sulteng kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palu di halaman Kantor Wali Kota Palu, Selasa (5/9/2023).
Bantuan 41.256 kg beras dalam rangka penanggulangan daerah rawan pangan tersebut diterima Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido, didampingi Kepala Dinas Pangan dan Hortikultura Palu, Asharini Mastura.
Rencananya, bantuan beras tersebut disalurkan kepada 2.154 kepala keluarga (KK) dan 9.168 jiwa keluarga penerima manfaat (KPM) tersebar di lima kecamatan dan 20 kelurahan.
Kadis Iskandar Nongtji, mengatakan, sejauh ini, pihaknya telah menyalurkan cadangan pangan ke Kabupaten Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Tojo Una-Una, Kabupaten Sigi dan Kota Palu.
“Daerah dan KPM yang masuk dalam progam penyaluran ini ditetapkan berdasarkan sejumlah kriteria. Jadi memang ada bidang yang khusus untuk melakukan verifikasi. Namun secara umum kriteria penerima itu ditetapkan berdasarkan kondisi daerah rawan pangan. Saat ini Dinas Pangan Sulteng masih memiliki cadangan berada sebanyak 62 ton,” jelas Kadis Iskandar.
Sementara itu, Wawali Reny, mengatakan, bantuan beras tersebut diperuntukkan bagi daerah dengan kriteria rawan pangan.
“Pemkot sangat berterima kasih atas bantuan ini, karena bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dalam memperkuat ketahan pangannya,” kata Wawali Reny.
Ia berharap, bantuan serupa bisa diberikan lagi ke Kota Palu, baik dalam bentuk beras atau bahan kebutuhan pokok lainnya.
Senada, Kadis Asharini Mastura, mengemukakan, penyaluran beras secepatnya disalurkan kepada KPM.
“Wilayah penerima telah ditetapkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Misalnya daerah yang dianggap rawan pangan dan masyarakat yang menjadi KPM adalah warga yang dianggap berekonomi lemah. Sudah ada datanya di masing-masing kelurahan by name by adrees,” jelasnya.
Selain itu, KPM ditetapkan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk sejumlah kecamatan tertentu dengan presentasi angka kemiskinan tinggi.
“Nantinya, setiap jiwa mendapat 300 gram per hari dikalikan jumlah anggota keluarga lalu dikalikan selama 15 hari. Jumlahnya tidak seragam antara setiap KPM karena dikalikan jumlah jiwa dalam keluarga,” tuturnya.
Adapun sasaran 20 kelurahan penerima bantuan tersebut sebagai berikut:
- Kecamatan Tawaeli
- Kelurahan Baiya kebutuhan beras sebanyak 1.265 kg untuk 64 KK dan 281 jiwa.
- Lambara sebanyak 1.062 kg untuk 51 KK dan 236 jiwa.
- Panau sebanyak 1.170 kg untuk 54 KK dan 260 jiwa.
- Pantoloan sebanyak 2.529 kg untuk 117 KK dan 562 jiwa.
- Pantoloan Boya sebanyak 774 kg untuk 34 KK dan 172 jiwa.
- Kecama Palu Utara.
- Kayumalue Ngapa sebanyak 1.026 kg untuk 51 KK dan 228 jiwa.
- Kayu Pajeko sebanyak 1.242 kg untuk 55 KK dan 276 jiwa.
- Kecamatan Tatanga.
- Boyaoge sebanyak 788 kg untuk 175 KK dan 175 jiwa.
- Duyu sebanyak 3.519 kg untuk 179 KK dan 782 jiwa.
- Nunu sebanyak 3.186 kg untuk 133KK dan 708 jiwa.
- Pengawu sebanyak 2.561 kg untuk 126 KK dan 569 jiwa.
- Kecamatan Ulujadi.
- Buluri sebanyak 2.741 kg untuk 176 KK dan 609 jiwa.
- Donggala Kodi sebanyak 3.776 kg untuk 176 KK dan 839 jiwa.
- Kabonena sebanyak 1.688 kg untuk 64 KK dan 375 jiwa.
- Tipo sebanyak 2.367 kg untuk 111 KK dan 526 jiwa.
- Watusampu sebanyak 1.332 kg untuk 74 KK dan 296 jiwa.
- Kecamatan Mantikulore.
- Kawatuna sebanyak 1.458 kg untuk 64 KK dan 324 jiwa.
- Lasoani sebanyak 3.303 kg untuk 180 KK dan 734 jiwa.
- Layana Indah sebanyak 1.908 kg untuk 74 KK dan 424 jiwa.
- Tanamodindi sebanyak 3.564 kg untuk 196 KK dan 792 jiwa. HGA