SULTENG RAYA-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengapresiasi kegiatan Lomba Domino yang dilaksanakan oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIA Pembangunan Palu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman kampus mempertemukan semua kalangan, baik dari pemerintah, akademisi, hingga masyarakat umum. Turut hadir dalam pembukaan kegiatan sekaligus mengambil bagian sebagai peserta diantaranya Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Dr Fahrudin D Yambas, Kanwil Kemenag Sulteng, Drs. H. Ulyas Taha, M.Pd dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sulawesi Tengah DR. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si.
Dr Fahrudin D Yambas dalam kesempatan tersebut mengatakan apa yang dilakukan oleh pihak kampus STIA Pembangunan Palu tersebut beserta alumninya patut diberi apresiasi dan sekaligus ucapan terimakasih telah mengadakan pertandingan Domino, mempertemukan dari berbagai kalangan mulai dari pemerintah maupun kalangan masyarakat umum.
Apalagi pertandingan ini dikaitkan jalinan silaturahmi dalam rangka pemilu damai 2024. Sehingga nantinya Pemilu bisa berjalan damai, karena telah terbangun harmoni sosial dari pelaksanaan domino yang dilaksanakan oleh STIA Pembangunan Palu.
“Saya selaku pemerintah memberikan apresiasi, mudah-mudahan pertandingan ini mengasah otak kita agar lebih baik dan lebih cerdas, tidak kalah pentingnya adalah menjaga persatuan,”sebutnya, Sabtu (20/1/2024).
Lebih lanjut Fahruddin mengatakan, pandangan politik bisa berbeda namun perbedaan itu harus dibingkai dengan semangat persatuan, karena siapapun nanti yang terpilih baik pimpinan nasional maupun lembaga legislatif, semuanya itu membawa aspirasi masyarakat, akan mengakomodir harapan-harapan masyarakat, baik dalam penyelanggaraan pemerintahan, maupun di dalam rangka perumusan berbagai kebijakan pemerintah.
Di tempat yang sama, Kanwil Kemenag Sulteng, Drs. H. Ulyas Taha, M.Pd juga mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan identitas agama sebagai jualan politik atau menjadi alat politik, biarlah agama itu menjadi nilai dari mereka-mereka yang sedang berkontestasi, apakah itu Pileg atau Pilpres. Sehingga betul-betul agama ini menjadi sebuah inspirasi bukan aspirasi.
“Pemilu ini adalah pesta rakyat, pesta rakyat itu harus dijalani dengan senyum dan gembira, maka seyogyanya pesta itu menyenangkan, maka dari itu beda pilihan tidak harus menjadikan kita harus terpecah dan terbelah. Biarlah beda pilihan itu dianggap karena cara berpikir kita berbeda, jadi cara memandang sesuatu itu pun kita berbeda, sehingga perbedaan-perbedaan itu dijadikan menjadi sesuatu yang biasa saja,”sebutnya.
Ketua STIA Pembangunan Palu, Dr. H. Nasir Mangngasing, M.Si menguraikan bahwa sebagai akademisi merasa terpanggil ikut mengambil bagian dari kegiatan pesta demokrasi itu dengan cara mengajak masyarakat menciptakan pemilu damai melalui turnamen, sekaligus memperat tali silaturahmi di tengah-tengah masyarakat.
Apalagi katanya domino telah menjadi bagian dari budaya masyarakat, disukai semua kalangan, menepis skat-skat status sosial di masyarakat. “Orang hobi domino itu indra keenamnya bagus, karena di situ kita bisa memahami orang, pikiran orang, dan perasaan orang. Domino juga dapat mengukur imosional dan mengasah pengendalian diri orang,”sebutnya.
Karena katanya, bagaimana pun puncak emosinya orang hanya dibawah main-main. “Hobi ini sekaligus jadi alat silaturahmi, dari sekian banyak aktifitas permainan Domino inilah ajang paling bagus. Karena dari berbagai kalangan. STIA Pembangunan Palu ingin turut andil dalam menjaga situasi pemilu ini melalui turnamen domino, dimana perbedaan politik disatukan dalam sebuah kegiatan turnamen domino,”sebutnya lagi.
Pembina IKA STIA Pembangunan Palu sekaligus Wakil Ketua III STIA Pembangunan Palu, Zainuddin, S.Sos., M.Si menguraikan, jika peserta lomba domino ini diikuti sebanyak 280 peserta. Itupun katanya masih banyak masyarakat yang ingin mendaftar namun terpaksa dibatasi. “Alhamdulillah kegiatan ini mendapat sambutan yang begitu bagus dari masyarakat, namun sayang kami penyelenggara terpaksa harus membatasi karena keterbatasan sumberdaya, semoga kedepan kegiatan yang serupa bisa lebih banyak lagi kami akomodir, karena rencananya akan menjadi agenda rutin untuk menjalin silaturhami dengan masyarakat,”harapnya. ENG