RAYA – Direktorat Jenderal Perbendaharaan () Provinsi Sulawesi Tengah mencatat, hingga akhir November 2023, telah mencapai Rp22,03 triliun atau 84,1 persen dari pagu. Angka itu tumbuh 9,71 persen (yoy) dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Realisasi penyerapan tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp7,26 triliun dan ke Daerah (TKD) sebesar Rp14,77 triliun.

Demikian dikatakan Kepala Kanwil , Yuni Wibawa, dalam konferensi pers , di Auditorium UIN Datokarama Palu, Kamis (21/12/2023).

Ia menjabarkan, realisasi BPP mampu tumbuh sebesar 31,98 persen (yoy) yang ditopang dari tingginya serapan belanja barang sebesar Rp3,5 triliun (tumbuh 47,24 persen yoy), juga belanja modal sebesar Rp1,49 triliun (tumbuh 68,56 persen yoy).

“Kinerja dari belanja pegawai juga turut mempengaruhi pertumbuhan BPP dengan realisasinya yang mencapai Rp2,27 triliun atau naik sebesar 1,43 persen (yoy). Selain itu sebanyak 32,9 persen dari BPP atau sebesar Rp2,39 triliun merupakan belanja yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” kata Kakanwil Yuni.

Sementara itu, untuk Transfer ke Daerah (TKD) telah tersalur sebesar Rp14,77 triliun (86,67 persen dari pagu), tumbuh 1,3 persen yoy. Kinerja positif tersebut terutama ditopang oleh kenaikan realisasi seluruh jenis belanja TKD, kecuali DAK fisik yang turun sebesar 10,6 persen. Penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) mengalami kenaikan 2,61 persen (yoy).

“Sementara, kinerja penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik mampu tumbuh 2,58 persen (yoy). Kenaikan realisasi juga ditunjukkan oleh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Insentif Daerah (DID), dan Dana Desa dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 0,63 persen (yoy), 117,98 persen (yoy), dan 7,12 persen (yoy). Penggunaan Dana Desa masih diarahkan untuk mendukung pemulihan di desa berupa pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT),” ungkapnya.

Disisi lain, realisasi di Sulteng mencapai Rp9,5 triliun (109,15 persen dari Target APBN 2023), tumbuh 11,03 persen (yoy).

“Capaian yang baik ini melanjutkan tren positif yang terus terjaga sejak periode tahun 2021 dan 2022. Hal ini didukung oleh pertumbuhan penerimaan perpajakan dalam negeri, kinerja perekonomian Sulteng yang baik, aktivitas konsumsi dan produksi yang terjaga, serta kinerja penerimaan PNBP yang tumbuh tinggi,” tutupnya. RHT