RAYA- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad meminta kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah () , agar menghijaukan kampus itu dengan melakukan penanaman pohon, sebagai salah satu bentuk Ikhtiar Menyelamatkan Semesta.

Hal tersebut disampaikan saat hadir menyampaikan tausyiah Milad ke-111 Muhammadiyah tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, di Gedung Banua Kaili (GBK) H. Rusdy Toana, kompleks Unismuh Palu, Sabtu (2/12/2023).

Katanya, sebagai  ikhtiar aktif menggalang gerakan perubahan iklim di tingkat , Persyarikatan Muhammadiyah telah meluncurkan Muhammadiyah Climate Center (MCC) atau pada Jumat (17/11/2023).

Peluncuran MCC dilaksanakan di penghujung pembukaan forum lingkungan , Global Forum for Climate Movement: Promoting Green Culture, Innovation, and Cooperation di Green Campus, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad diapit oleh Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. , SE, MM dan Ketua PW Muhammadiyah Sulawesi Tengah, Muh. Amin Parakkasi

Seremoni peluncuran MCC dipimpin oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir serta mengundang ahli seluruh dunia kumpul di Yogyakarta membahas masalah peruhan Iklim. “Insyah Allah, ini menjadi instrumen bagi gerakan baru (Muhammadiyah) menghadapi perubahan iklim untuk penyelamatan dunia,”sebutnya.

Untuk itu katanya, salah satu tugas warga muhammadiyah adalah melakukan penanaman pohon di tempat-tempat yang masih kurang, termasuk di dalamnya adalah tempat-tempat amal usaha, kampus-kampus,  Unismuh Palu termasuk di dalamnya. “Jadi Pak Rektor, dilakukan penghijauan,”pesan Prof Dadang.

Tidak hanya melakukan penghijauan, namun juga secara bertahap meminta untuk memanfaatkan panas bumi menghasilkan listrik. “Termasuk listriknya bertahap tidak lagi dari tapi menggunakan Bio Solar. Kita menggunakan sinar matahari agar tidak boros enargi dan tidak mengotori udara,”ujar Prof Dadang.

Sekadar diketahui, “Ihtiar Menyelamatkan Semesta” adalah tema milad ke-111 Muhammadiyah. Tema milad ini berakar secara historis dalam pemikiran keagamaan, ideologi dan keorganisasian di Muhammadiyah yang mengalami pematangan dari waktu ke waktu.

Di usia ke-111 tahun, Muhammadiyah meneguhkan diri sebagai gerakan Islam yang telah melewati berbagai situasi dan telah menjadi pelopor di berbagai bidang kehidupan bangsa. Termasuk ikut mendirikan negara Republik melalui niat tulus dan kerja tanpa pamrih dari para pimpinan, anggota, kader, dan penggerak amal usahanya. ENG