SULTENG RAYA – Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulteng, Profesor Zainal Abidin mengimbau, masyarakat untuk tetap menjaga dan memelihara kerukunan dan kedamaian umat beragama yang sudah sangat terjalin dengan baik di Provinsi Sulteng.
Hal itu disampaikan usai adanya aksi bela Palestina yang terlibat bentrok dengan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).
Menurut informasi yang dihimpun, insiden berawal saat salah satu ormas merayakan HUT ke-12 di wilayah GOR Dua Saudara, Bitung. Acara itu telah memperoleh ijin dari Kesbangpol Kota Bitung dan Polres Bitung. Tak lama kemudian, massa aksi bela Palestina melintas di lokasi, hingga akhirnya diduga muncul kesalahpahaman yang berujung bentrokan. Dua orang dilaporkan luka-luka dan satu orang meninggal dunia.
Menurut Prof. Zainal, perang Gaza di Palestina bukan perang agama tetapi penindasan dan pembantaian terhadap manusia dan kemanusiaan. “Disana bukan hanya dihuni oleh umat Islam tetapi ada yang beragama lain. Yang dibom bukan hanya masjid tetapi ada gereja dan tempat ibadah lain,” katanya.
Prof. Zainal Abidin juga menyebut, jihad kita adalah jihad untuk membela manusia dan kemanusiaan dimana saja dimuka bumi bukan hanya di Palestina, termasuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan kemanusiaan. “Tuhan dan agama tidak perlu dibela justru Tuhan hadir dengan mengirimkan agama untuk membela manusia dan kemanusiaan. Jihad itu bukanlah untuk Tuhan dan agama tetapi untuk membela manusia dan kemanusiaan,” terang Prof. Zainal yang juga Ketua MUI Kota Palu.
“Tidaklah tepat dengan alasan membela Tuhan dan agama lalu membolehkan menghancurkan manusia dan kemanusiaan,” tegasnya.
Dikatakannya, terkait insiden di Bitung siapa yang salah dan siapa yang benar. “Saya kira intinya adalah kita serahkan kepada pemerintah dan aparat keamanan utk melakukan tindakan tegas sesuai peraturan dan perundang-undangan berlaku tidak boleh main hakim sendiri,” pesannya.
Guru Besar pemikiran Islam modern UIN Datokarama Palu itu juga meminta, kepada seluruh umat beragama khususnya umat Islam untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh berita dan informasi yang tidak bertanggungjawaab terhadap peristiwa Bitung. */YAT