SULTENG RAYA – Rektor Universitas Tadulako Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT meminta lulusan perguruan tinggi yang dipimpinnya itu mampu menghadapi distrupsi teknologi, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan selama di bangku kuliah dinilai dapat menjadi bekal di masyarakat.
Munculnya teknologi dan inovasi digital yang memasuki Smart Society 5.0, yang disertai dengan adanya Culture shift, pergeseran budaya serta perubahan kebutuhan industri menjadikan perguruan tinggi menjadi tumpuan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu menghadapi perubahan jaman dan memenuhi kebutuhan industri.
Katanya, tantangan disrupsi teknologi dan krisis lainnya perlu disadari oleh lulusan perguruan tinggi. Pemahaman yang benar mengenai disrupsi teknologi atau krisis yang terjadi, tidak akan menciptakan ketakutan, tetapi justru menciptakan kesempatan.
Disrupsi teknologi yang dibarengi oleh krisis pangan, krisis ekonomi, ataupun krisis energi bukanlah sesuatu yang harus ditakuti tetapi perlu diantisipasi dengan bekal ilmu pengetahuan.
“Berbagai krisis yang terjadi adalah hal yang memang akan terjadi, dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 1,25 persen setiap tahunnya dalam kurun waktu 10 tahun. Hal ini diperparah dengan adanya perubahan iklim bumi seperti El nino, kenaikan suhu dan permukaan air laut. Situasi geopolitik yang memanas antar Rusia dan Ukraina memiliki andil bagi bangsa kita dalam membangun kemandirian dengan membatasi impor bahan pangan, dan secara mandiri menciptakan kesempatan manjadi lumbung pangan dunia,”sebutnya saat menyampaikan pesan almamater pada wisuda ke 120, Rabu (22/11/2023).
Katanya, krisis ekonomi akan menciptakan kreativitas untuk membangun usaha kreatif diberbagai bidang bisnis masyarakat. Krisis energi menantang untuk menghasilkan energi terbarukan. Sumber energi fosil akan habis pada waktunya. Maka mau tidak mau, harus ada energi ramah lingkungan yang akan digunakan dimasa akan datang.
“Setiap krisis menghadirkan tantangan, setiap tantangan menghadirkan kesempatan. Dalam dunia yang terus berubah, menjadi lulusan perguruan tinggi yang sukses berarti terus belajar, beradaptasi, dan menciptakan nilai-nilai baru. Gelar sarjana hanya sebuah tiket masuk, namun tekad dan kerja keraslah yang akan membawanya menuju puncak kesuksesan,”jelasnya.
Prof Amar melanjutkan, kepada seluruh wisudawan dan wisudawati yang telah menyandang gelar sarjana, gelar magister maupun gelar doktor, diminta bersiap untuk melangkah dan menulis kisah setiap detail kesuksesan, karena setiap orang memiliki kekuatan untuk menciptakan jejak kesuksesan yang luar biasa.
“Tatalah masa depan, ciptakan kesempatan dan buatlah langkah perubahan yang lebih baik dan maju. Setiap langkah kecil yang kita ambil saat ini adalah bekal untuk melangkah lebih jauh dalam meraih impian di masa depan,”pesannya.
Untuk itu sebut Prof Amar, para lulusan itu harus mempersiapkan keterampilan guna menghadapi smart society 5.0 dengan kemampuan leadership yang baik, social skill yang luas, creativity tanpa batas, intiative tiada henti, media literacy yang mendunia, critical thinking yang terarah, information literacy yang akurat, technology literacy yang detail, flexibility yang baik, serta membangun productivity, communication and collaboration dengan para mitra dan masyarakat. “Jadilah versi terbaik untuk memenangkan kompetisi di era smart society 5.0,”sebutnya.
“Jadilah insan Tadulako pencipta kesempatan dalam menghadapi krisis negeri. Kalian adalah agen-agen pencipta kesempatan yang akan membawa perubahan bagi negeri ini. Sekecil apapun kesempatan yang kalian ciptakan Insya Allah bisa membawa perubahan besar bagi kehidupan di masyarakat. Dharma bakti kalian dinantikan oleh keluarga, teman, handai taulan, masyarakat dan bangsa ini,”pesannya lagi. ENG