Penulis: Yunardi Rahim (22010600026) / Mahasiswa Unismuh Palu

Sebelum menjadi negara raksasa ekonomi dunia seperti sekarang, China pada awal berdirinya bukan merupakan negara yang kuat dan merupakan sebuah negara yang terbelakang serta menutup diri dari pergaulan internasional, China juga pernah tercatat menjadi negara termiskin didunia dengan segala permasalahannya yang ada.

Pada masa kepemimpinan Mao Zedong kondisi ekonomi China pada saat itu sangatlah tidak stabil hal ini merupakan buah dari penerapan sistem ekonomi merxisme yang dianut oleh China, dimana aktivitas pasar terpusat pada satu kendali dan segala output ekonomi sepenuhnya dikendalikan oleh negara dan China sangat menutup diri dari pergaulan dunia internasional hal ini dilakukan oleh pemerintah China dengan maksud untuk membuat ekonomi China relative mandiri yang akhirnya berdampak pada terbatasnya kegiatan perdagangan dan segala aktivitas ekonomi luar negeri, yang kemudian hal tersebut menyebabkan distorsi dalam perekonomian negaranya.

Kepentingan ekonomi politik china dalam pembentukan Asiandibawah kepemimpinan Deng Xiao Ping pada Tahun 1979 China mulai mengalamikebangkitan pada perekonomiannya dengan dilakukannya strategi reformasi dan kebijakan open door policy,melalui kebijakan tersebut China mulai melakukan pembukaan diri terhadap investasi asing dan memulaiproses industrialisasi sebagai pintu terbesar bagi kebangkitan negaranya, mulai dari saatitu pula sistem perekonomian China yang tadinya menerapkan sistem ekonomi terpusat berubah menjadisistem ekonomi liberal.

Reformasi ekonomi China ini membawa perdagangan dan kegiatan ekonomi luarnegeri China ketingkat dan struktur yang sejajar dengan negara industry modern. sehingga sejak ditunjuknyareformasi ekonomi China berkembang menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia,dan keberhasilan kebangkitan China ini berlanjut dan diteruskan bahkan semakin ditingkatkan pada masakepemimpinan Xi Jinping, dimana negara tirai bamboo ini berhasil menduduki posisi negara dengan ekonomiterbesar dan juga kompleks di dunia selama beberapa tahun terakhir ini.

China dalam meningkatkan dan melebarkan sayapnya guna menjaga eksistensi negaranya terutama dalamhal perekonomian dan mencapai status hegemoninya serta memperkuat peranannya yang dominan dalamhubungan internasional, China melakukan berbagai upaya dan startegi yang mana salah satunya dengan caramenguasai berbagai kawasan di dunia dan dalam mencapai hal tersebut China memanfaatkan danmengoptimalkan segala pontensi serta keunggulan yang dimilikinya.

Salah satu keunggulan China yaknipada bidang ekonomi sehingga China banyak melakukan kerjasama dalam bidang ekonomi dengan negara-negara lain di berbagai kawasan, selain itu China juga banyak mengucurkan pinjaman dana, bantuan luarnegeri atau investasi ke banyak negara khususnya ke negara-negara sedang berkembang, dalam melakukanhal tersebut China menginginkan adanya sebuah hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antaranegaranya dengan negara penerima bantuan.

Bantuan luar negeri China ini banyak diberikan kepada negara – negara berkembang hampir diseluruhkawasan di dunia.Seperti halnya kawasan Afrika, Amerika Latin, dan tentunya di kawasan Asia.Jikadiakumulasikan, China telah memberikan bantuan luar negeri kepada kurang lebih ke-161 negara diseluruhdunia pada 2011. dimana diataranya 30 negara – negara di kawasan Asia, 51 di kawasan Afrika, 18 negara diLatin Amerika dan Karibia, serta masing-masing 12 di negara Aceania dan Eropa Timur. Bantuan-bantuanini diberikan bukan hanya sebagai kerjasama yang menguntungkan satu sama lain saja tetapi juga untuk dapatmembuat ketergantungan oleh negara-negara penerima kepada China yang kemudian nantinya hal tersebutsecara otomatis akan meningkatkan pengaruh China di negara – negara diberbagai kawasan tersebut (ChinaGovernment, 2011). ***