SULTENG RAYA – Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Sulawesi Tengah, Triyono Raharjo, mendorong perbankan syariah di Sulteng memperbanyak layanan fisik, seperti kantor operasional hingga ATM, merata di seluruh daerah.

“Salah satu syarat untuk memajukan pertumbuhan bisnis perbankan syariah di Sulteng yakni dengan memperbanyak layanan fisik seperti kantor operasional hingga ATM, merata di seluruh daerah,” kata Triyono, belum lama ini.

Menurutnya, hal tersebut bakal memudahkan masyarakat selaku target pasar memiliki lebih banyak pilihan ihwal solusi managemen keuangannya.

Apalagi, kata dia, komunitas muslim di Sulteng cukup banyak akhirnya harus memilih perbankan konvensional akibat keterjangkauan layanan fisik minim dari sektor perbankan syariah.

Ia pun tidak menampik, pola masyarakat dalam melihat pilihan perbankan masih bergantung pada ketersediaan kantor operasional di suatu wilayah sehingga indikator kinerja perbankan syariah masih memiliki ketimpangan yang cukup jauh dari perbankan konvensional.

“Benar bahwasanya saat ini, arah kebijakan perbankan mendorong digitalisasi. Namun, khusus syariah, kita perlu mempertimbangkan akses yang dapat dilihat oleh masyarakat. Saya rasa, berat rasanya melakukan transaksi kalau bukan layanan bank asli, milik bank itu sendiri,” katanya.

Meski demikian, ia tetap mengapresiasi transformasi digital sektor perbankan syariah dewasa ini. Menurutnya, layanan digital yang dimiliki sudah mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan mensejajarkan diri dengan sektor konvensional.

Untuk diketahui, pada triwulan III 2023, kinerja perbankan syariah masih stagnan pada lima persen, sisanya dikapitalisasi oleh konvensional, baik aset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), maupun kredit dan pembiayaan.

Market shareper triwulan III aset bank syariah 4,63 persen dari kumulatif, DPK 5,35 persen dari kumulatif, dan pembiayaan 5,60 persen dari kumulatif,” kata Triyono.

“KOJK Sulteng juga terus mendorong masyarakat untuk tidak hanya memanfaatkan pembiayaan syariah namun juga memanfaatkan produk simpanan bank syariah agar dana pihak ketiga perbankan syariah dapat bertumbuh lebih optimal,” ujarnya menambahkan. RHT