SULTENG RAYA – Dalam rangka penguatan sinergi dan koordinasi antar Lembaga Pemerhati Anak, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, melaksanakan rapat koordinasi lintas sektor guna memperkuat sinergi untuk mewujudkan Kota Palu yang ramah anak. Adapun kegiatan ini bertempat di Aula LPKA Palu, Senin (6/11/2023) pagi.

Rapat koordinasi itu, dipimpin oleh Kepala LPKA Palu dan dihadiri oleh Kepala Puskesmas Bulili, Pemerintah Kota Palu, dosen-dosen dari Universitas Islam Negeri Dato Karama (UINDK) Kota Palu, para Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPKI) Sulawesi Tengah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A)Kota Palu, Wahana Visi dan media Seraya.

Kepala LPKA Palu, Revanda Bangun dalam sambutannya menyampaikan, tujuan diadakannya rapat koordinasi ini adalah untuk bersama-sama bersinergi dalam mewujudkan Kota Palu yang ramah anak dengan memperhatikan tumbuh kembang anak, serta upaya mencegah tingginya angka penyimpangan sosial serta pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak.

“Terima kasih saya ucapakan kepada bapak dan ibu, tamu undangan yang sudah turut hadir dalam kegiatan ini, saya harap kita bersama-sama dapat berkolaborasi dan bersinergi agar Kota Palu ini menjadi kota yang ramah anak. Semoga kegiatan ini dapat terimplementasi dengan baik sebagai salah satu pemenuhan hak anak dengan memperhatikan tumbuh kembangnya, peduli terhadap lingkungan serta menjauhi segala bentuk penyimpangan sosial,” harap Revanda.

Dalam kesempatan tersebut, Perwakilan Psikolog dari IPKI Sulawesi Tengah, I Putu Ardika Yana, memaparkan tentang hasil dari konseling awal terhadap anak binaan. Dalam pemaparannya, ia menyebutkan beberapa faktor yang menjadi pemicu anak melakukan tindakan menyimpang yang berdampang pada pelanggaran hukum. Ia menjelaskan, Anak berhadapan Hukum (ABH) butuh bimbingan terhadap kesehatan mentalnya. Karena dalam perwujudan Kota yang ramah anak, salah satunya perlu juga memperhatikan anak-anak yang berada di LPKA Palu.

“Saya dan para Psikolog lainnya telah melakukan konseling terhadap anak-anak yang berada di LPKA Palu. Kedepannya saya berharap para Instansi Pemerhati anak dapat bergabung bersama-sama menuntaskan permasalahan terhadap kesehatan mental anak. Mungkin sekarang kita mulai dari anak binaan LPKA Palu, karena mereka telah memiliki Klinik Layanan Konseling dan assessment, tetapi tidak menutup kemungkinan kedepannya kita juga bersama-sama melakukan konseling terhadap seluruh anak yang ada di Kota Palu,” ucap I Putu Ardika.

Di tengah-tengah berlangsungnya diskusi, Kepala Puskesmas Bulili, Ibu Agustina, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia mengatakan, mendukung sepenunya kegiatan ini guna perbaikan kesehatan mental terhadap anak. “Saya rasa kegiatan ini sangat baik, dengan memperbaiki kesehatan mental setiap anak berarti kita telah mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kota yang ramah anak sesuai dengan tumbuh kembangnya,” ucap Agustina.

Didalam rapat koordinasi tersebut, selain dilakukan diskusi tentang upaya perwujudan Kota Palu yang ramah anak, juga dibahas kendala-kendala kedepan dalam melaksanakan kegiatan memperbaiki kesehatan mental para anak di Kota Palu, sehingga diharapkan tetap terus menjalin kolaborasi yang maksimal agar kegiatan ini berjalan denga lancar sehingga anak-anak yang ada di Kota Palu dapat bertumbuh dengan baik terhadap kesehatan mentalnya. */YAT