SULTENG RAYA – Masalah bullying di dunia pendidikan sangat meresahkan. Terlebih beberapa waktu lalu kembali terjadi aksi bullying di dunia pendidikan dan viral di media sosial.
Hingga sekarang, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu turut andil dalam melakukan sosialisasi Setop Bullying kepada para pelajar hingga para pendidik agar lebih peka sehingga tidak terulang lagi.
Melalui kegiatan LPKA Palu Goes to School Setop Bahaya Seks Bebas dan Bullying bersama Dinas Kesehatan Kota Palu serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu dengan mengangkat tema “Menciptakan Generasi Muda yang Betanggungjawab, Tangguh dan Berprestasi Menuju Indonesia Emas 2045”.
Hadir pada kesempatan tersebut, Revanda Bangun selaku Kepala LPKA Palu menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut. Sedikitnya 30 siswa-siswi yang didampingi para guru mengikuti sosialisasi yang dilaksanakan di ruang perpustakaan SMP Negeri 4 Palu, Jumat (27/10/2023) pagi.
Menurut Kepala LPKA Palu, sosialisasi Setop Bahaya Seks Bebas dan Bullying harus diberikan secara estafet agar lingkungan pendidikan menjadi zona aman bagi para pelajar. “Dalam menciptakan situasi aman di lingkungan pendidikan, perlu adanya pemahaman terhadap bahaya seks bebas dan bullying. Kita sebagai orang tua harus memberi penguatan kepada para pelajar, pelajar harus merasa aman dan terlindungi, sehingga maksimal dalam belajar dan tentunya dapat menoreh prestasi yang membanggakan,” kata Revanda.
Pada kesempatan itu, ia mengajak para murid untuk menghormati satu sama lain. Yang kuat melindungi yang lemah, sebagai kakak kelas harus bisa menjadi contoh baik bagi adiknya, sehingga dunia pendidikan menjadi tempat yang nyaman bagi para murid. “Kita harus selalu sedekat mungkin dengan para pelajar, bukan hanya lewat kata-kata namun dengan tindakan yang tepat, sama halnya kami di LPKA Palu selalu tekankan ciptakan suasana aman, nyaman dan tentram sehingga semuanya akan baik-baik saja, tingkatkan sopan santun, saling menghargai sesama, dengan begitu dapat terciptanya lingkungan yang damai,” ujar Revanda.
Dikatakannya, kegiatan itu dikemas dengan begitu menarik, sehingga banyak siswa-siswi yang aktif bertanya maupun menceritakan pengalamannya. Salah seorang siswi berinisial AN mengaku menjadi korban bullying baik lewat fisik maupun verbal. Dan ia sampai meneteskan air mata saat menceritakan kisahnya, namun dengan hati yang tangguh ia dapat melewati semua itu. “Kami takut, tidak bisa melawan, tolong hentikan bullying. Untuk teman-teman sekalian mari kita bersama-sama untuk saling menghargai, mari kita menjadi generasi yang berprestasi,” ajak AN kepada teman-temanya.
Dalam kesempatan itu, DP3A Kota Palu yang diwakili oleh Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Retno Widari mengaku bangga bisa berkolaborasi dengan LPKA Palu khususnya dalam hal sosialiasi Setop Bahaya Seks Bebas dan Bullying kepada para pelajar di Kota Palu. “Terima Kasih bapak Revanda beserta seluruh jajaran di LPKA Palu, luar biasa materi yang disampaikan, semoga kedepannya dapat terus berkolaborasi dalam kegiatan-kegiatan positif lainnya,” ujar Retno.
Diketahui, kegiatan LPKA Palu Goes to School ini gencar dilakukan guna menyebarluaskan kepada para pelajar terhadap bahaya-bahaya di usia mereka, seperti seks bebas, narkoba, dan bullying. Jadi perlu adanya penguatan-penguatan serta edukasi yang cepat dan tepat untuk usia mereka. */YAT