SULTENG RAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah menyebut pembiayaan perbankan syariah terus menunjukkan tren positif dengan tumbuh double digit alias dua digit.

Secara plafon, produk-produk pembiayaan perbankan tercatat mencapai Rp2,53 triliun atau tumbuh sebesar 15,53 persen per Agustus 2023 dibandingkan dengan Agustus 2022.

Kepala Kantor OJK (KOJK) Sulteng, Triyono Raharjo, menjabarkan, pertumbuhan pembiayaan itu, simetris dengan pertumbuhan nilai aset perbankan syariah daerah yang juga ikut tumbuh.

“Nilai aset tercatat sebesar Rp2,80 triliun atau secara persentase tumbuhnya 13,55 persen yoy,” katanya, Senin (23/10/2023).

Melihat pertumbuhan pembiayaan syariah itu, Triyono mendorong masyarakat agar tidak hanya memanfaatkan pembiayaan syariah, namun juga memanfaatkan produk simpanan bank syariah agar dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dapat bertumbuh lebih optimal.

“Karena, saat ini share DPK konvensional dan syariah terdapat gap yang cukup jauh, konvensional mengkapitalisasi DPK dengan 94,76 persen, sementara sisanya adalah milik perbankan syariah hanya dikisaran lima persen,” ungkapnya.

Dalam pembiayaan secara kumulatif antara perbankan konvensional dan syariah, kualitas kredit atau NPL masih cukup terjaga, yakni sebesar 3,32 persen atau masih di bawah threshold lima persen yang ditetapkan.

“Artinya, masih dalam batas toleransi kredit maupun pembiayaan yang terkategori macet. Kita terus mendorong pembiyaan yang sehat dan tumbuh sehingga kapasitas ekonomi sektor UMKM berjalan baik untuk ekonomi kerakyatan yang baik pula,” tutupnya. RHT