RAYA – Neraca perdagangan Sulawesi Tengah kompak mengalami kontraksi penurunan sepanjang Agustus 2023.

Ekspor daerah menyusut 3,27 persen dari 1.639,98 juta US dollar ke turun 55,36 juta US dollar, sedangkan total impor senilai 741,94 juta US dollar, turun 35,95 juta US dollar atau 4,62 persen dibanding bulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulteng, Simon Sapary, menjelaskan, selama Agustus 2023, ekspor daerah yang menurun itu didominasi tiga kelompok komoditas utama; besi dan baja senilai 1.093,97 juta US dollar atau 66,71 persen dari total ekspor, senilai 314,66 juta US dollar atau 19,19 persen, bahan bakar mineral senilai 155,35 juta US dollar atau 9,47 persen, dan bahan kimia anorganik senilai 23,10 juta US dollar atau 1,41 persen dari total ekspor. Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 1,00 persen.

Pada indikator impor, lanjutnya, sepanjang Agustus 2023, impor daerah juga didominasi besi dan baja senilai 154,45 juta US dollar atau 20,82 persen dari total impor, bahan bakar mineral senilai 145,93 juta US dollar atau 19,67 persen dari total impor, serta mesin-mesin/pesawat mekanik senilai 134,53 juta US dollar atau 18,13 persen dari total.

“Sedangkan jika berkaca pada negara tujuan, baik ekspor maupun impor kita masih didominasi oleh negara tujuan Tiongkok,” katanya, belum lama ini.

Menurutnya, keseluruhan ekspor melalui daerah tersebut difasilitasi oleh pelabuhan Bahodopi senilai 1.323,67 juta US dollar atau 80,71 persen, Kolonodale senilai 162,20 juta US dollar atau 9,89 persen, Luwuk senilai 125,07 juta US dollar atau 7,63 persen, Morowali senilai 20,42 juta US dollar atau 1,25 persen, serta Pantoloan senilai 3,58 juta US dollar atau 0,22 persen.

Sedangkan ekspor melalui pelabuhan di provinsi lainnya tercatat 4,97 juta US dollar atau 0,30 persen. “Hal ini berarti pelabuhan muat ekspor di Sulteng berperan sebesar 99,70 persen,” ungkapnya.

“Terakhir pada indikator neraca dagang ini yakni pelabuhan bongkar impor di daerah selama Agustus 2023 yakni didominasi Morowali senilai 700,53 juta US dollar atau mengkapitalisasi 94,42 persen dari total impor daerah. Selama Januari-Agustus 2023, kontribusi Morowali mencapai 5.546,19 juta US dollar diikuti oleh Kolonodale senilai 300,42 juta US dollar, dan yang lainnnya dibawah satu persen,” ujar Simon menambahkan. RHT