SULTENG RAYA – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat, kinerja APBN di Agustus 2023 mampu terjaga positif, mendukung penguatan ekonomi dan melindungi masyarakat meski perlu diwaspadai perlambatan pertumbuhan pendapatan.

Kepala Kanwil DJPb Sulteng, Yuni Wibawa, mengatakan, hingga akhir Agustus 2023, realisasi belanja negara telah mencapai Rp15,8 triliun atau 57,1 persen dari pagu, dan tumbuh 16,0 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

”Realisasi penyerapan belanja negara tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp5,6 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp10,2 triliun,” ucap Kakanwil Yuni Wibawa, Selasa (26/9/2023).

Dikatakannya, realisasi BPP mampu tumbuh sebesar 42,9 persen yoy yang ditopang dari tingginya serapan belanja barang sebesar Rp2,6 triliun, juga belanja modal sebesar Rp1,3 triliun.

Kinerja dari belanja pegawai juga turut mempengaruhi pertumbuhan BPP dengan realisasinya yang mencapai Rp1,7 triliun. Selain itu, sebanyak 26,4 persen dari BPP atau sebesar Rp1,5 triliun merupakan belanja yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

”Baik melalui perlindungan sosial, ketahanan pangan, sektor pendidikan, hingga belanja kesehatan,” ucapnya.

Pada indikator lain yakni Transfer ke Daerah (TKD), pihaknya mencatat telah tersalur sebesar Rp10,2 triliun atau 60,7 persen dari pagu belanja. Angka itu tumbuh 5,1 persen yoy.

“Kinerja positif tersebut terutama ditopang realisasi penyaluran dana bagi hasil yang tumbuh tinggi 164,2 persen akibat naiknya pagu DBH khususnya jenis cukai hasil tembakau, minerba, dan migas tahun anggaran 2023,” ungkapnya.

Sementara untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik juga tumbuh 10,1 persen yoy, DAK Non Fisik tumbuh 21,7 persen yoy, Dana Insentif Daerah (DID) tumbuh 43,6 persen yoy, dan Dana Desa tumbuh 2,5 persen yoy.

Di sisi lain, penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) penyalurannya masih lebih rendah dibanding tahun lalu, dipengaruhi oleh penyiapan syarat salur. Penggunaan Dana Desa masih diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi di desa berupa pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa yang telah disalurkan ke rekening kas desa sebesar Rp118 miliar, dengan jumlah penerima sebanyak 66.486 KPM di 1.842 desa di Sulteng. RHT