SULTENG RAYA –  SDN 1 Sindue Tobata menggelar sosialisasi Kampanye Sekolah Sehat (KSS) bertempat di salah satu ruangan sekolah tersebut, Kamis (21/9/2023).

Sosialisasi KSS dilakukan kepada orang tua murid, Pemerintah Desa Oti, Komite dan pihak Puskesmas setempat.

Kepala SDN 1 Sindue Tobata, Arsid, menyebut bahwa tujuan mengundang lebih banyak pemangku kepentingan agar program ini dikenal dan didukung menjadi gerakan kolaborasi.

“Kolaborasi bersama dengan pihak tersebut penting bagi pihak sekolah untuk menyukseskan KSS, karena dengan kolaborasi, program KSS akan lebih mudah untuk direalisasikan,” jelas Arsid.

Arsid mengatakan, setelah terpilih sebagai salah satu penerima program Kampanye Sekolah Sehat (KSS) daerah afirmasi Kabupaten , pihaknya langsung melakukan berbagai langkah cepat untuk mendukung suksesnya program tersebut.

Menurutnya, dukungan terhadap program KSS ini adalah wujud komitmen bersama untuk mempersiapkan generasi sehat yang tangguh menghadapi masa depan.

“Keterlibatan kita semua untuk suksesnya program ini adalah bentuk komitmen dalam mempersiapkan generasi sehat dan tangguh. Tantangan generasi ke depan ini tidak mudah, maka harus betul-betul dipersiapkan termasuk dari segi kesehatannya,” sambung Arsid.

Dalam kesempatan sosialisasi tersebut, pihak Puskesmas hadir untuk melakukan edukasi terkait persoalan gizi seimbang dan imunisasi. Sebab menurut Arsid, dari fokus 3S (Sehat Gizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi), imunisasi ini masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat.

“Tantangan ke depan dalam penerapan 3S ini adalah soal imunisasi. Masih banyak orang tua yang menentang imunisasi, makanya kami juga mengundang pihak Puskesmas untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat terkait pentingnya imunisasi bagi anak,” tutur Arsid.

Sementara itu, Fasilitator KSS Kecamatan Sindue Tobata, Rani Astriani Mointi  juga menyampaikan bahwa suksesnya program KSS nantinya tidak terlepas dari sinergitas banyak pihak.

“Semakin banyak yang terlibat, semakin banyak yang mendukung dan saling sinergi, akan baik juga bagi kesuksesan program KSS. Sekolah yang sehat harus dipandang sebagai tanggungjawab bersama. Bukan hanya kerja satu pihak. Kita harus memandang ini sebagai gerakan kolosal,” imbau Rani. *WAN