SULTENG RAYA- Presiden Joko Widodo belum lama ini memberikan tantangan sekaligus keritikan kepada pimpinan perguruan tinggi, agar fakultas dan program studi yang ada di perguruan tinggi itu perlu dievaluasi, dan jika perlu membuka fakultas dan program studi baru yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat saat ini dan di masa yang akan datang.
Salah satu aspek penting dari tantangan ini adalah pemahaman mendalam tentang kebutuhan masyarakat yang berkembang, seperti isu ekonomi hijau yang menjadi sorotan global. “Masa fakultas dan prodinya itu-itu terus, lakukan evaluasi, lulusannya masih dibutuhkan atau sudah tidak. Kalau perlu buka fakultas dan program studi baru sesuai masyarakat saat ini dan di masa yang akan datang,”sebut Jokowi, saat hadir di salah satu perguruan tinggi di Kota Palu, belum lama ini.
Menyahuti hal tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Prof. Dr. Rajindra, SE., MM mengatakan membuka fakultas dan program studi baru di perguruan tinggi merupakan langkah yang perlu dipertimbangkan dengan matang.
Menurutnya, langkah untuk membuka fakultas dan program studi baru seharusnya tidak dilakukan secara sembarangan. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, sesuai dengan regulasi yang berlaku. Salah satu persyaratan yang sangat penting adalah pemenuhan tenaga dosen yang linier dengan program studi yang akan dibuka. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak hanya kuantitas dosen yang perlu diperhatikan, tetapi juga kualitasnya.
Untuk menjawab tantangan ini katanya, mungkin lebih bijak jika tidak hanya terfokus pada pembukaan fakultas dan program studi baru, tetapi juga pada perubahan dalam struktur dan kurikulum yang ada. Ini adalah langkah yang dianggapnya lebih memungkinkan dan efisien untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.


Dalam pandangannya, merevisi kurikulum eksisting untuk lebih menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat merupakan solusi yang lebih realistis. Dengan melakukan ini, perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang lebih siap untuk menghadapi tuntutan pasar kerja yang terus berubah dan menghadapi tantangan-tantangan seperti pembangunan ekonomi hijau yang diinginkan oleh pemerintah.
Rektor Unismuh Palu juga menunjukkan bahwa pendekatan ini memiliki potensi untuk menghasilkan lulusan yang lebih kompeten dan relevan dalam berbagai bidang, yang pada gilirannya dapat berkontribusi secara positif terhadap pembangunan dan perkembangan masyarakat dan ekonomi di tingkat lokal, nasional, dan bahkan internasional.
Katanya, revolusi dalam pendidikan dapat dicapai dengan berfokus pada perubahan yang substansial dalam kurikulum, pengembangan kompetensi mahasiswa, dan keterlibatan dalam inisiatif yang mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Dengan kata lain, Rektor Unismuh Palu berpendapat bahwa perubahan dan penyesuaian yang cermat dalam pendidikan dapat menjadi kunci untuk memenuhi tantangan zaman yang berkembang dengan cepat, dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan bangsa dan masyarakat. Itulah mengapa, menurutnya, merevisi kurikulum saat ini menjadi prioritas yang lebih realistis dari pada membuka fakultas dan program studi baru. ENG