SULTENG RAYA – Rangkaian acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) 2023 di Menara Teratai Purwokerto menghadirkan program Pojok Exist dan Pede Berilmu. Acara tersebut merupakan ajang berbagi ilmu dari pelaku usaha di Purwokerto yang sudah berhasil. Peserta merupakan 50 UMKM yang membuka stan di acara PRS 2023.
CEO PT Adaruz Nusa Hasanah, Vairus Akmala Putri, yang bergerak di bidang Interior dan FNB menjelaskan dalam berbisnis yang penting adalah berani memulai.
“Yang penting berani memulai saja. Kalau bisnis cuma mikir aja itu cuma ide. Tapi sekali kita melangkah step pertama itu mulai bisnis. Harus yakin dan percaya diri. Mulai dari yang kita suka. Akan lebih mudah dan menyenangkan,” kata Vairus saat mengisi materi dalam program Pede Berilmu, Sabtu (16/9/2023) melansir Detik.com.
Vairus menyebut, dalam dunia bisnis lika-liku omset pasti akan terjadi pada setiap pengusaha. Namun dirinya meyakini kondisi tersebut bisa dilalui jika pelaku UMKM konsisten tetap konsisten.
“Yang namanya bisnis itu tidak selalu mudah, nah kalau bisnis kita sedang berada di fase itu karena kita suka ya kita nikmati saja. Yang perlu kita pikirkan adalah kita harus siap. Kalau usaha kita pasti bicara biaya dan keuntungan. Kita harus efisien untuk pengeluaran,” jelasnya.
Jika ingin usaha berhasil produk dari UMKM harus memiliki nilai. Oleh sebab itu branding produk harus kuat agar mudah diingat oleh konsumen.
“Produk kita harus punya value yang berbeda dengan produk lainnya. Namanya harus mudah diingat, secara positif maupun secara ngeselin. Harus punya produk signature,” kata dia.
Sementara itu, Teguh Sarwono yang bergerak di bidang Digital Marketing saat mengisi materi program Pojok Exist mengungkapkan pelaku usaha perlu mengetahui komponen dalam membuat konten dagangannya di media sosial.
“Yang penting ketahui komponen dalam konten. Perbanyak perbendaharaan kata saat membuat caption,” katanya di hadapan pelaku UMKM.
Dirinya juga menyarankan bagi pelaku usaha pemula tidak perlu menyewa disain grafis atau fotografer profesional. Cukup memanfaatkan aplikasi yang ada di play store.
“Manfaatkan saja dahulu aplikasi gratis. Tidak perlu sewa desain grafis atau apapun untuk mengawali. Contoh pakai Canva sekarang juga sudah lebih dari cukup,” ujarnya.
Dalam membuat konten, tiap detik materi dinilai sangat berharga. Sebab pada detik-detik awal menjadi kunci untuk mencuri perhatian pengguna media sosial.
“3 detik pertama itu harus menyampaikan keseluruhan pesan. Dalam 13 detik sampaikan inti. Agar bisa mencuri perhatian target pasar kita,” ungkapnya.
Ketika membangun usaha, para pelaku UMKM harus yakin produknya bisa berkembang. Mereka diminta untuk mempelajari algoritma tiap platform aplikasi.
“Teman-teman harus familiar dengan tiktok. Paling tidak sehari membuat konten 3 hari. Lakukan paling tidak 7 hari. Yang interaksinya paling banyak langsung diiklankan. Kalau ada komen yang negatif kita harus jawab dengan komen yang positif. Harus belajar membangun kolam/komunitas, agar terjadi repeat. Ketika membangun brand harus yakin bisa berkembang dengan besar,” pungkasnya. (Detik.com)