SULTENG RAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu bakal membangun tugu tangga banggo di Kelurahan Siranindi pada tahun depan.
“Wali Kota Palu berpesan, tahun ini akan dibicarakan bersama-sama terkait dengan pembangunan role model Tangga Banggo, yang diharapkan bisa dijadikan sebagai satu icon. Intinya, InsyaAllah tahun depan pintu gerbang atau tugu Tangga Banggo akan dibangun di Kelurahan Siranindi,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu, Arfan, saat menutup Festival Tangga Banggo keempat 2023 di Kelurahan Siranindi, Ahad (10/9/2023) malam.
Ia memuji perhelatan Festival Tangga Banggo dikolaborasikan dengan pameran UMKM. Menurtunya, hal tersebut menandakan Festival Tangga Banggo bukan hanya hura-hura, tetapi memberikan dampak besar pada UMKM dan IKM.
Ia menyampaikan, sesuai dengan visi misi Pemkot Palu, yakni membangun Kota Palu Mantap alias Mandiri, Aman, Nyaman, Tangguh, dan Profesional.
“Salah satu yang dikaitkan itu, perlunya dihidupkan kearifan lokal dan keagamaan di Kota Palu,” katanya.
Tentunya, kata dia, untuk mencapai hal tersebut, Pemkot Palu mendorong dinas teknis, agar mengembangkan kehidupan masyarakat filosofinya sudah lahir di setiap kelurahan dan telah menjadi budaya di setiap kelurahan.
“Itu yang dikembangkan menjadi suatu kegiatan yang melahirkan gerakan-gerakan yang membuat kita, lebih bersemangat lagi khususnya dalam mendukung pembangunan di bidang budaya,” kata Kepala Bappeda.
Kaban Arfan menyebut, saat ini, sekitar 11 kegiatan di setiap kelurahan dengan berbagai latar belakang. Ada berbasis budaya, seperti Tangga Banggo, kemudian ada berbasis religi seperti Kampung Baru Fair, bahkan ada juga berbasis olahraga, seperti di Kelurahan Donggala Kodi, Duyu, maupun Pengawu.
Tentunya, kata dia, kegiatan-kegiatan itu menjadi catatan. Sehingga, kata dia, Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, secara khusus memberikan pesan kepada Bappeda Kota Palu dan Dinas Pariwisata Kota Palu, agar festival-festival di kelurahan harus difasilitasi dengan baik.
Tujuannya, kegiatan dilaksanakan masyarakat, tidak hanya bersifat hura-hura, akan tetapi memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat, termasuk juga promosi terhadap budaya.
“Ini yang sekarang lagi kita kaji dengan pariwisata, yang tentunya kita lakukan agar ada kegiatan yang berkenaan basisnya, misalnya seni dan budaya, ini yang coba kita satukan waktunya. Kita kaitkan dengan hari ulang tahun kota. Jadi begitu hari ulang tahun kota nanti, sudah akan ada beberapa kelurahan yang melaksanakan kegiatan, yang intinya seni dan budaya,” jelasnya.
Begitupun iven-iven ada hubungannya dengan olahraga, nantinya juga dikaitkan dengan kegiatan olahraga di tingkat kota, tapi dibuat di setiap kelurahan.
Harapannya, kegiatan-kegiatan dilaksanakan, tidak hanya dimiliki masyarakat Kota Palu, tetapi ada sesuatu nilai positif bisa mendatangkan orang dari luar daerah melihat budaya yang ada.
“Model seperti itulah lagi kita kembangkan kedepan. Intinya bagaimana festival ini memberikan dampak pada sektor ekonomi masyarakat, karena Kota Palu pendapatan terbesarnya dari sektor jasa, yaitu ekonomi UMKM,” tuturnya.
Sebagai informasi tambahan, Festival dilaksanakan Forum Masyarakat Siranindi di Kelurahan Siranindi, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu itu, berlangsung selama empat hari, yakni digelar sejak Kamis (7/9/2023) hingga Ahad (10/9/2023). HGA