SULTENG RAYA- Duta Besar Maroko untuk Indonesia, H E Ouadia Benabdellah melakukan kunjungan ke Universitas Tadulako (Untad), dan diterima langsung oleh Prof. Dr. Ir. Amar, ST.,MT selaku Rektor Untad di Gedung Rektorat.
Dalam sambutannya, Prof. Amar selaku Rektor menuturkan bahwa Untad telah lama berkomitmen untuk membina hubungan internasional dan pertukaran budaya dalam mewujudkan semangat diplomasi dan kolaborasi.
Kunjungan Duta Besar Maroko ke Untad itu katanya, menandakan pentingnya pendidikan sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai negara untuk membina kesepahaman bersama.
Prof Amar juga mengatakan, bahwa sangat percaya bahwa melalui pendidikan, dapat membangun jembatan kerja sama, toleransi, dan berbagai pencerahan.
“Sebagai institusi pendidikan tinggi, kami berkomitmen untuk berkontribusi pada tujuan bersama ini, dengan mendorong inovasi, pemikiran kritis, dan pertukaran budaya di antara staf dan mahasiswa kami. Kehadiran Duta Besar Maroko di sini menggarisbawahi pentingnya hubungan kali ini, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan Maroko di berbagai bidang, termasuk pertukaran budaya, pendidikan, dan teknologi,”sebutnya, Sabtu (3/9/2023).
Selain itu, Prof Amar juga berharap, kehadiran Duta Besar Maroko itu akan penuh dengan diskusi yang bermanfaat, pertukaran budaya, dan persahabatan yang langgeng kedepannya. Sekaligus dapat mengeksplorasi jalan kolaborasi antara Universitas Tadulako dan Kerajaan Maroko.
Dikesempatan yang sama, H.E Ouadia Benabdellah menyampaikan bahwa Maroko sangat terbuka dengan perguruan tinggi Untad untuk bekerjasama dimasa depan.
“Indonesia dan Maroko telah memiliki hubungan diplomatik yang sangat baik sejak dulu. Presiden Soekarno dimasa lampau bahkan mengunjungi Maroko sebanyak dua kali. Terkait kerjasama, ini adalah kali pertama kami berkunjung dan menjalin kerjasama dengan Kota Palu. Maroko merupakan negara yang tertulis dalam sejarah yang memiliki universitas pertama di dunia yang dibuka oleh seorang perempuan pada tahun 859 Masehi. Oleh karena itu, kami sangat terbuka jika dimasa depan akan ada pertukaran mahasiswa maupun akademisi antara kedua negara. Apalagi Indonesia termasuk negara yang dapat masuk ke Maroko tanpa Visa sehingga akan lebih mudah,” ujar H.E Ouadia Benabdellah.
Dipenghujung pertemuan, dilanjutkan dengan pemaparan terkait profil Untad serta potensi kerjasama oleh Dr.sc.agr. Aiyen, M.Sc selaku Wakil Rektor bidang Pengembangan dan Kerjasama.*ENG