RAYA – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) , Royke Abraham, mengatakan, upaya mengurangi masalah membutuhkan kesadaran, bantuan dan kerjasama dari semua pihak.

“Meminimalisasi stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, tetapi harus semua pihak mulai dari pemerintah, akademisi hingga masyarakat dan lainnya,” kata Royke Abraham, Jumat (25/8/2023).

Hal itu, karena stunting merupakan salah satu masalah yang penting untuk dapat diselesaikan dengan baik, sebab berhubungan dengan masyarakat atau kelangsungan anak-anak penerus bangsa ini kedepannya.

“Stunting pada anak-anak dapat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak, sehingga mencegah stunting terjadi pada anak itu sangat penting,” ucapnya.

Sebagai langkah pencegahan, Royke Abraham, menyarankan masyarakat dapat menerapkan ‘ABCDE’, yakni Aktif minum tablet tambah darah bagi remaja putri maupun ibu hamil sesuai dengan takaran atau resep.

“Kedua, Bumil teratur periksa kehamilan, sebaiknya dilakukan minimal enam kali selama masa kehamilan dan perlu diketahui pemeriksaan USG tidak hanya di rumah sakit, namun bisa dilakukan di Puskesmas,” jelasnya.

Ketiga, Cukupi konsumsi protein hewani, karena jika berbicara tentang mengatasi stunting hal yang penting dan dominan untuk asupan supaya cukup itu adalah protein hewani seperti daging, jika dapat mengkonsumsi ikan atau telur.

Keempat, Datang ke Posyandu setiap bulan, hal ini penting untuk dilakukan oleh ibu-ibu bukan hanya dilakukan pada tahun pertama saja tetapi tahun kedua juga harus ke posyandu, hal ini untuk mengetahui perkembangan anak-anak. Terakhir, Eksklusif dalam pemberian ASI.

“Dengan menerapkan ‘ABCDE’ ini, kami tentunya berharap bahwa anak-anak bisa bebas dari stunting,” harapnya.ULU