SULTENG RAYA – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Donggala melakukan intervensi program ketahanan keluarga anti narkoba di Desa Loli Oge, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, belum lama ini.

Kegiatan tersebut, bertujuan untuk mendorong semua anggota keluarga, baik orang tua maupun anak untuk meningkatkan kualitas keterampilan hidup, seperti keterampilan pola pengasuhan orang tua, keterampilan hidup anak terkait bahaya penyalahgunaan narkoba, serta penerapan pola hidup sehat dalam keluarga, dengan harapan program intervensi ketahanan keluaraga tersebut, dapat meningkatkan daya imun masyarakat dalam menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Sub Koordinator Bidang P2M sekaligus Fasilitator Anak, BNN Kabupaten Donggala, Markus, S.Kep., Ns mengatakan, semakin maraknya peredaran gelap narkoba di Indonesia dan dampak negatif di masa yang mendatang akibat penyalahgunaan narkoba, maka perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh elemen, termasuk masyarakat.

“Peran keluarga ini diwujudkan melalui program ketahanan keluarga anti narkoba dengan melibatkan sejumlah pihak sebagai relawan anti narkoba yang akan melakukan intervensi langsung ke lingkungan keluarga,” sebutnya.

Kali ini, BNN Kabupaten Donggala menghadirkan dua narsumber, masing-masing untuk sesi orang tua diisi oleh Masudin Radja, S.Sit., M.Kes., C.Ht, dan sesi anak diisi oleh Fadhilah, S.Psi., M.Psi.

Masudin pada materinya bertujuan membantu para orang tua seperti apa merespon perilaku negatif anak, melatih orang tua cara memberi perintah yang efektif. Selain itu, bagaimana mengubah perilaku anak serta membantu orang tua bagaimana membuat kesepakatan tertulis perilaku untuk mengubah perilaku anak.

Sementara, Fadhilah di dalam materinya bertujuan membantu anak-anak memikirkan hal-hal apa yang dapat mereka lakukan sebagai remaja untuk dapat diterima oleh orang lain, melatih hal khusus yang dapat dikatakan anak bila mendapat tekanan untuk melakukan hal yang salah, serta diajarkan cara positif dalam menyesuaikan diri di lingkungan, kemudian dapat mengenali situasi tekanan negatif teman sebaya yang mungkin terjadi. */ENG