SULTENG RAYA – Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Palu Poso bersinergi dengan Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Sulawesi Tengah menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2023 di salah satu hotel di Kota Palu, Senin (7/8/2023).
Kepala Seksi Penguatan Kelembagaan DAS BPDASHL Palu Poso, Nur Rohmat memandang giat itusebagai wadah mempertemukan stakeholder yang peduli dengan DAS.
Jadi, lanjut dia, harapannya ada ide, program yang bisa sinergi untuk keberlanjutan DAS dimasa yang akan datang. Sehingga, forum DAS bisa membuat rekomendasi ke pemerintah sehingga ditemukan formulasi pengelolaan DAS yang lebih baik.
“Sehingga sama-sama kita menikmati hasil dari pengelolaan DAS yang baik itu. Pengelolaan DAS saat ini sejatinya bukan diperbaiki, hanya perlu disempurnakan apa yang sudah kita lakukan, kita sudah berupaya sebaik-baiknya, namun mungkin hasilnya belum sempurna, itu yang coba kita serap bersama. Semua butuh proses mulai dari perencanaan, pelaksanaannya, monitoring, dan evaluasinya,” katanya kepada Sulteng Raya.
Sementara itu, Ketua Fordas Sulteng, Naharuddin, mengatakan, Fordas Sulteng sendiri merupakan lembaga yang mendapatkan SK Gubernur sejak Mei 2022 yang berfungsi sebagai sarana koordinasi Ihwan DAS yang sehat.
Kata dia, banyak aspek yang membuat DAS itu dikategorikan sehat, contohnya DAS yang bebas dari cemaran, jangan sampai aktivitas disekitarnya mempengaruhi sedimentasi aliran sungai itu.
“Karena kalau sedimentasi air setiap tahun meningkat akan mengganggu ekosistem DAS tersebut,” tutur Naharuddin.
Tak kalah penting diperhatikan yakni kuantitas debit air di DAS atau volume air, keberlanjutan sebuah DAS sangat bergantung pada volume debit airnya yang harus terjaga.
“Jangan sampai pada musim kemarau kering, di musim penghujan, itu debitnya melimpah. Pengetahuan-pengetahuan seperti ini yang kita harapkan. Giat kali ini sebenarnya untuk memaksimalkan kerja-kerja di semua bidang yang ada di struktur kami,” ungkapnya.
Dalam menjalankan tugas sudah lebih kurang satu tahun tiga bulan, Fordas juga telah melakukan aksi-aksi nyata untuk memaksimalkan tugas dan fungsi.
“Fordas, satu tahun terakhir ini, seperti monitoring terhadap DAS-DAS yang mengalami kerusakan, ada bencana hidrometeologi seperti pada DAS Torue, DAS Tolai, DAS Tindaki, apa yang ada di Bangga, Poi, dan Dolo Selatan. Dan kita merekomendasikan beberapa hal terkait pembangunan DAS berkelanjutan,” tutupnya. RHT