SULTENG RAYA – Badan Pusat Statstik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah, mencatat, inflasi gabungan dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Palu dan Luwuk pada Juni 2023 mengalami inflasi 0,28 persen.

Ketua Tim Statistik Harga BPS Sulteng, Henry Simanjuntak, mengatakan, komoditas angkutan udara menjadi penyumbang inflasi tertinggi dengan andil sebesar 0,18 persen disusul oleh daging ayam ras sebesar 0,04 persen.

“Kota Palu tercatat mengalami inflasi sebesar 0,18 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 1,11 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,63 persen. Sementara Kota Luwuk pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,72 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 3,12 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 4,90 persen,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (3/7/2023).

Komoditi beras yang saat ini mengalami kenaikan di pasar justru menjadi penyumbang negatif inflasi dengan kontribusi -0,03 persen. Sementara penyumbang tertinggi andil negatif ada pada komoditi ikan selar dengan andil –0,07 persen.

Dari 90 kota pantauan IHK nasional, tercatat 78 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,36 persen dan terendah di Kota Ternate, Kudus, DKI Jakarta dan Metro sebesar 0,01 persen.

Kota Sumenep mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,42 persen, sementara Kota Mataram mengalami deflasi terendah sebesar 0,02 persen.

Kota Palu menempati urutan ke-44 inflasi di tingkat nasional dan urutan ke-13 di kawasan Sulampua, sementara Kota Luwuk menempati urutan ke-9 inflasi di tingkat nasional dan urutan ke-7 di kawasan Sulampua. RHT