SULTENG RAYA – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Vale Indonesia Tbk Indonesia Growth Project (IGP) Morowali menyelenggarakan Gerakan Bersih Pantai di Bahomotefe dan Pantai Bahomoahi serta Penanaman Pohon Mangrove sebanyak 2.000 bibit, Sabtu pekan lalu.

Kegiatan itu juga merupakan keikutsertaan PT Vale dalam kegiatan bersih pantai serentak yang diinisiasi direktorat pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Hadir dalam kegiatan itu, Project Director Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Topan Prasetyo, Manajemen PT Vale, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali, Anwar Saimu, dan Camat Bungku Timur, Sukman Gamal.

Total peserta yang terlibat dalam kegiatan itu mencapai 1.000 orang yang terdiri dari 600 orang di Pantai Desa Bahomoahi dan 400 orang di Pantai Bahomotefe.

Para peserta merupakan  karyawan PT Vale, kontraktor, unsur Pemerintah Kabupaten Dinas Lingkungan Hidup, para kepala desa, ketua BPD, siswa-siswi SMP dan SMA dari 13 desa pemberdayaan PT Vale.

Kegiatan bersih-bersih pantai dilakukan sejauh satu kilometer di sepanjang pantai Bahomoahi dan 600 meter di Pantai Bahomotefe. Setelah membersihkan pantai, seluruh sampah yang terkumpul kemudian ditimbang.

Total sampah yang terkumpul di Pantai Bahomoahi seberat 1.640 kilogram (kg). Sementara, total sampah yang dikumpulkan di Pantai Bahomotefe seberat 319 kg. Sehingga total seluruh sampah yang terkumpul dalam Kegiatan Bersih Pantai seberat 1.959 kg, atau hampir mencapai dua ton.

Untuk mengapresiasi para peserta, PT Vale memberikan souvenir kepada kelompok yang berhasil mengumpulkan sampah terbanyak di Desa Bahomoahi dan Port Bahomotefe.

Selain mengumpulkan sampah, peserta juga diberi edukasi yang relevan. Tim Waste Management PT Vale “Wehasta” juga mengkampanyekan tentang pentingnya memilah sampah. Sampah-sampah yang telah terkumpul pun dipilah dan disatukan sesuai jenisnya masing-masing. Dari pemilahan sampah tersebut, teridentifikasi 27 jenis sampah.

Para peserta juga menanam 2.000 bibit pohon bakau alias mangrove sepanjang satu kilometer Pantai Bahomoahi.

Camat Bungku Timur, Sukman Gamal mengajak para masyarakat untuk bersama-sama menjaga pantai dan merawat mangrove yang ditanam hari ini.

“Hari ini kita juga akan menanam mangrove. Mangrove ini penting sekali untuk lingkungan kita. Agar bisa tumbuh dengan baik, tentu mangrove ini memerlukan kepedulian kita untuk menjaganya bersama-sama,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sulteng Raya, Selasa (13/6/2023).

Sementara itu, Sekdis Lingkungan Hidup Morowali, Anwar Saimu menyampaikan rasa terima kasih kepada PT Vale atas kegiatan Bersih Pantai dan Tanam Mangrove ini.

“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PT Vale, khususnya kegiatan ini. Ini menandakan bahwa PT Vale adalah salah satu perusahaan yang begitu peduli dengan lingkungan hidup, semoga perusahaan lain juga bisa ikut,” ucapnya.

Anwar juga mengatakan, pemerintah Kabupaten Morowali sangat mendukung kegiatan ini. Dukungan pemerintah dalam kegiatan itu adalah menyediakan kontainer yang dapat digunakan untuk mengangkut sampah ke TPA dan mendatangkan 40 peserta untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Project Director Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Topan Prasetyo memperkenalkan salah satu nilai yang dipegang oleh PT Vale, yaitu “menghargai bumi dan masyarakat”. Topan mengatakan, PT Vale menyadari bahwa kegiatan pertambangan harus memperhatikan lingkungan hidup. Oleh karena itu, lingkungan hidup adalah salah satu hal yang sangat diutamakan di PT Vale.

“Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melestarikan lingkungan. Salah satunya adalah dengan apa yang kita lakukan hari ini,” katanya.

Topan berharap agar nilai itu tidak hanya dilaksanakan oleh PT Vale, tetapi juga para kontraktor PT Vale dan masyarakat di 13 desa binaan. Ia juga berharap agar kegiatan Bersih Pantai ini tidak hanya dilaksanakan sekali ini tetapi bisa dijadikan kegiatan rutin.

“Ini tidak hanya acara seremonial, tapi ini adalah awal dari kegiatan-kegiatan keberlanjutan kita. Nanti coba kita bicarakan bersama Dinas Lingkungan Hidup, pemerintah setempat, karang taruna untuk melihat kemungkinan agar kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin, mungkin sebulan atau 2 bulan sekali,” tuturnya. RHT