SULTENG RAYA – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Tenaga Teknik Konstruksi Indonesia (Astekindo) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar uji kompetensi tenaga kerja konstruksi di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Astekindo Sulteng, Jalan Puenjidi Perum Taman Ria Estate, Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, Palu, Senin (29/5/2023).
Sebanyak 16 pekerja ikut pada kesempatan itu mengambil spesifikasi pada lintas jenjang seperti ahli K3, ahli teknik jalan, ahli manajemen konstruksi, pelaksanaan bangunan gedung, dan ahli irigasi.
Koordinator Tempat Uji Kompetensi Astekindo Sulteng, Gunawan Wibisono, ST.,MT mengatakan, ujian yang dilakukan mengedepankan standar mumpuni untuk tenaga kerja memperoleh keterampilan, baik konsep, regulasi, dan eksekusi di lapangan dengan harapan peningkatan mutu pengerjaan konstruksi di Sulteng.
“Kami di Astekindo berharap, seluruh komponen masyarakat yang bekerja di dunia konstruksi melakukan sertifikasi kompetensi dengan harapan meningkatkan SDM agar menghasilkan pekerjaan berkualitas di lapangan,” katanya.
Menurutnya, tenaga kerja bukan hanya membutuhkan ijazah untuk bisa menjalankan suatu pekerjaan. Tetapi, sertifikasi kompetensi menjadi sangat penting dan bisa menjadi nilai tambah bagi pemiliknya.
“Sertifikasi kompetensi akan membuat peluang-peluang bagi pekerja. Teman-teman dapat mempermudah akses memperoleh pekerjaan,” ungkapnya.
Pihaknya juga berharap, pemerintah Sulawesi Tengah dan di kabupaten Melalui Dinas PU dapat membantu mensosialisasikan pentingnya sertifikasi kompetensi kepada masyarakat di Sulteng. Ia mencotohkan, ketika pekerja memiliki sertifikasi ahli K3, maka dapat dipastikan mereka paham akan keselamatan kerja dan regulasi-regulasi yang dianut dalam ketenagakerjaan sehingga lebih profesional.
DPD Astekindo Sulteng juga berkomitmen melayani tenaga kerja yang ingin tersertifikasi, melayani dengan baik pada proses yang cepat tanpa dipersulit dengan hal-hal lain. Artinya, ketika pekerja mengajukan berkas, Astekindo dapat memproses juga dengan cepat untuk sertifikasi tersebut.
“TUK Astekindo Sulteng semenjak berdiri satu tahun lalu, sudah ada sekitar 150 sertifikasi yang diterbitkan. Ini akan berlanjut terus, dengan harapan seluruh tenaga kerja dapat mengakses kesempatan ini. Karena masih banyak kawan-kawan kita di luar sana yang bekerja profesi tapi belum memiliki sertifikasi kompetensi,” katanya.
Senada, salah seorang asesor uji kompetensi, Saiful, ST mengatakan, dengan adanya uji kompetensi profesi dalam naungan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), akan memberikan Tenaga kerja kapasitas yang mumpuni dalam segala aspek untuk meningkatkan mutu pengerjaan khususnya bidang konstruksi.
Dengan adanya ujian yang diberikan, kata dia, tenaga kerja akan berusaha belajar menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang bisa digunakan ketika di lapangan.
Salah seorang peserta yang mengambil ujian ahli K3, Hijratul, mengaku cukup antusias mengikuti semua rangkaian ujian itu. Menurutnya, hal tersebut dapat mempeluas wawasan dan pengalaman yang bisa digunakan di dunia kerja nantinya.
Jenjang ahli K3 yang ia ambil, lanjutnya, sudah sangat familiar untuk tenaga kerja lintas sektor. Ahli K3 yang tersertifikasi sudah barang tentu menjadi expert dalam pengetahuan dan penerapan keselamatan kerja di lapangan.
Kata dia, banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang ia dapat selama mengikuti ujian.
“Bagi saya, K3 sangat diperlukan tenaga kerja, ini akan menambah kredit point saya untuk dapat mengambil pekerjaan dengan skala yang lebih besar. Saya juga lebih percaya diri bersaing dengan tenaga kerja yang lain. Banyak pedoman yang harus dipelajari. Tidak sampai disini, saya ingin terus menambah kapasitas saya,” tuturnya. RHT