RAYA – Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, mengimbau masyarakat agar tidak ‘serakah’ menyetok besar-besaran bahan pokok (bapok) dalam menghadapi Idul Fitri 1444 Hijriah.

Hal itu dinilai dapat berdampak terhadap ketidakmerataan distribusi bapok oleh pedagang dan distributor, hingga akhirnya memberikan dampak negatif terhadap ketersediaan dan harga di pasar.

Demikian dikatakan Gubernur Rusdy Mastura, melalui sambutan tertulisnya disampaikan Asisten dan Pembangunan , Rudy Dewanto, dalam kegiatan Disperindag Sulteng, di Lapangan Nunu, Kota , Selasa (4/3/2023).

“Harapan saya kepada masyarakat, calon pembeli, agar tidak memborong dengan niat menampung untuk diri sendiri, dan menjual kembali, jangan timbun bapok. Distributor juga harus adil dalam mendistribusikan agar prinsip keadilan dapat terwujud dalam pasar murah ini,”

Saat ini, lanjutnya, pelaksanaan pasar murah menjadi sarana keberpihakan pemerintah untuk memberikan pangan murah ditengah konstalasi kenaikan harga-harga bahan pokok di pasaran.

Dalam rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah () yang rutin dilaksanakan, pemerintah dan stakeholder merumuskan, memberikan perhatian terhadap sejumlah komoditas yang harganya sedang naik diantaranya , cabai merah, cabe rawit, bawang merah.

“Namun, kita bersyukur, beberapa bahan pokok tadi ketersediaannya cukup di Sulteng, hanya harga yang fluktuasi sedikit,” ungkapnya.

“Masih ada beberapa kegiatan pasar murah lagi beberapa hari kedepan, di dan Korem. Kami harapkan masyarakat dapat memanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan harian,” ujarnya menambahkan. RHT