SULTENG RAYA – Layanan digitalisasi atau Smart Branch yang diinisiasi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area akan segera dioperasikan di Sulawesi Tengah. Smart branch mengusung konsep hybrid, perpaduan antara layanan konvensional dan digital. Bank Mandiri menjadi perbankan terdepan menerapkan konsep itu di Indonesia.
Area Transaction & Funding Manager PT Bank Mandiri Area Palu, I Made Suwastika mengatakan, beberapa tahun terakhir era perbankan dalam menguatkan bisnis digitalisasi.
“Dengan mengubah kantor cabang konvensional menjadi smart branch by Mandiri. Jadi semua akses layanan Bank Mandiri akan berganti dengan layanan digital,” katanya belum lama ini.
Bukan hanya itu, ia juga menjelaskan, konsep smart branch sendiri sudah diterapkan sejak tahun 2022. Namun, khusus Bank Mandiri Area Palu masih belum mendapatkan kuota sebagai layanan percontohan.
“Karena kami Bank Mandiri seluruh Indonesia baru memiliki 220 cabang yang sudah berkonsep Smart Branch. Untuk wilayah Palu akan mendapat kuota pada 2023 ini,” jelasnya.
“Nasabah sudah memiliki customer services berbentuk mesin untuk layanan, salah satunya dalam hal permasalahan penggantian kartu ATM yang akan terpasang di kantor Cabang Imam Bonjol,” ungkapnya.
Lanjut dia, hadirnya terobosan digitalisasi ini dipastikan akan disesuaikan dengan daerah di setiap kantor cabang. Sebab, menurutnya layanan digital akan sia-sia jika masyarakatnya belum mengetahui cara kerja.
“Nantinya di cabang tersebut hanya ada mesin dan petugas General Banker (GB) yang bertugas memberi arahan untuk tata cara penggunaan mesin. Artinya, masih 50 persen digital dan 50 persennya lagi konvensional,” terangnya. RHT