SULTENG RAYA – Sejumlah proyek di lingkungan Pemkab Poso yang bersumber dari pembiayaannya Dana Kelurahan (Dakel), khusus tahun anggaran 2022 lalu, diduga syarat akan berbagai masalah. Keberadaan proyek-proyek tersebut banyak mendapat sorotan dan melahirkan ketidakpuasan di masyarakat.
Contoh kongkret Proyek Dakel yang melahirkan kontroversi serta protes dari masyarakat sekitar penerima manfaat adalah proyek tanggul di kelurahan Gebang Rejo dan Kelurahan Gebang Rejo Timur. Kedua wilayah ini berada di Kecamatan Poso Kota, sebaga pusat pemerintahan Daerah Kabupaten Poso.
Keresahan warga terkait kedua proyek tersebut karena dibangun berdiri di atas pondasi lama, juga tidak menggunakan rangka besi, atau hanya disusun menggunakan batu dan campuran semen pasir semata.
“Kami yakin pak, jika terjadi banjir di Sungai Poso, maka tanggul yang ada pasti jebol, kami pasti akan mengalami ketakutan,” ungkap salah seorang warga kelurahan Gebang Rejo yang ditemui media ini beberapa waktu lalu.
Hal senada diungkapkan warga Kelurahan Gebang Rejo Timur yang sebagian wilayahnya juga berada dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS), dimana warga menyatakan kalau kualitas tanggul yang dibangun di wilayahnya kualitasnya sangat meragukan.
Pasalnya, selain terkesan asal jadi, tanggul yang dibangun saat ini sudah nampak retak dan menyebabkan kekhawatiran warga.
“Belum ada banjir ataupun tekanan alam tanggul sudah retak. Gimana kalau ada banjir atau gempa, pasti bangunan tanggul ini akan hancur,” tandas warga Kelurahan Gebang Rejo Timur.
Sementara itu, Camat Poso Kota, Sudarman Majid, sebagai Pejabat Pengguna Anggaran saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya telah mengkonsultasikan keberadaan proyek tersebut kepada pihak konsultan dan pihak LPSE.
“Semua telah kami konsultasikan dan semuanya telah dianggap layak,” ungkap Sudarman saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Senin (15/1/2023).
Terkait adanya keluhan warga, camat Sudarman menyatakan akan mengkoordinasikan hal ini bersama pihak-pihak terkait termasuk pihak ketiga atau pelaksana proyek.
Perlu diketahui, proyek tanggul yang berada di dua kelurahan tersebut memang sudah lama didambakan masyarakat. Pasalnya, jika tidak ada tanggul, warga ketakutan jika terjadi banjir saat musim penghujan. SYM