SULTENG RAYA-Dua lembaga pendidikan di wilayah Kabupaten Donggala, yakni SMKN 2 Banawa dan SMPN 3 Banawa, telah mengambil inisiatif yang luar biasa dengan melaksanakan program pemberdayaan masyarakat anti narkoba yang melibatkan siswa-siswi mereka.

Pekan kemarin di Banawa, 21 siswa-siswi dari SMKN 2 Banawa dan 23 siswa-siswi dari SMPN 3 Banawa bersatu dalam upaya memberantas penyalahgunaan narkoba. Langkah konkret ini berupa tes urine yang mereka lakukan secara sukarela sebagai bagian dari upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

Melalui inisiatif ini, mereka ingin memberikan pesan kuat bahwa narkoba bukanlah pilihan yang benar. Mereka ingin menginspirasi teman-teman sebaya mereka untuk membuat pilihan yang bijak dan sehat dalam hidup mereka.

Kegiatan yang menggugah ini bukan hanya membutuhkan dukungan siswa-siswi, tetapi juga bantuan dari berbagai pihak.  Diantaranya dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Donggala yang dimotori oleh Markus S.Kep., Ns., Azhar, S.Pd., Sitti Chadijah, S.Farm., Apt., Edi Irawan, dan Mohammad Fazri S.Kep., Ns.,

Kegiatan pemberdayaan masyarakat anti narkoba di lingkungan pendidikan ini adalah langkah signifikan dalam menjaga integritas lingkungan pendidikan di Kabupaten Donggala. Mereka percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik, dan melalui langkah-langkah seperti ini, mereka memastikan bahwa pintu itu terjaga dengan baik dari ancaman penyalahgunaan narkoba.

Tes urine ini bukan hanya tentang menangkap pelaku, tetapi juga tentang memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya narkoba. Ini adalah langkah preventif yang kuat yang dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap narkoba.

Sebagai bagian dari upaya ini, Markus S.Kep., Ns., memberikan pesan inspiratif tentang bahaya narkoba. Dia menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran untuk melawan penyalahgunaan narkoba. Pesan ini merangsang pikiran para siswa-siswi, membuat mereka lebih menyadari betapa pentingnya membuat pilihan yang tepat dalam hidup mereka.

Kegiatan ini bukan hanya tentang tes urine dan sambutan yang berisi pesan-pesan inspiratif, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung bagi para siswa-siswi. Mereka mendapat kesempatan untuk berbicara dengan para ahli tentang pertanyaan dan kekhawatiran mereka terkait narkoba. Diskusi memungkinkan mereka untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan mengatasi ketidakpastian yang mungkin mereka hadapi kedepan.

Tidak hanya itu, tes urine ini juga memberikan data yang berharga, untuk mengidentifikasi masalah lebih awal. Hasil tes ini dapat membantu sekolah dan pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut dalam melindungi generasi muda dari bahaya narkoba.

Kegiatan ini telah menciptakan momentum positif dalam memerangi penyalahgunaan narkoba. Siswa-siswi yang berpartisipasi merasa lebih kuat dan lebih yakin dalam mengambil keputusan yang benar dalam hidup mereka. Mereka menjadi teladan bagi teman-teman mereka dan membantu membangun lingkungan pendidikan yang bebas dari narkoba.

Kedua sekolah tersebut dengan bangga mengambil langkah proaktif dalam melindungi masa depan generasi muda. Melalui program pemberdayaan masyarakat anti narkoba seperti ini, mereka berharap dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah dan bebas dari narkoba. ENG