SULTENG RAYA- Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, kembali mengirim mahasiswanya mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAS), kali ini sebanyak enam mahasiswa yang diikutkan dalam program tersebut.
Keenam mahasiswa itu nantinya akan mengikuti program KKN MAS selama 40 hari di Provinsi Bangka Belitung, bergabung dengan 747 mahasiswa dari 42 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyah lainnya yang mengikuti program ini.
753 mahasiswa itu akan disebar di lima kabupaten yang ada di Bangka Belitung, masing-masing tiga kabupaten di Pulau Bangka yakni Kabupaten Bangka Selatan 199 orang, Bangka Barat 202 orang dan Bangka Tengah 200 orang. Dan di Pulau Belitung dua kabupaten yakni Belitung 81 orang dan Belitung Timur 71 orang.
Pelepasan keenam mahasiswa itu dilangsungkan di ruang kerja Rektor Unismuh Palu, dilepas langsung oleh Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM didampingi oleh Ketua Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unismuh Palu, Dr. Muliadi, S.H., MH dan Ketua Panitia KKN Angkatan 64 Unismuh Palu, Dr. Rukhayati, SE., MM.
Saat pelapasan ke enam mahasiswanya itu, Prof Rajindra berpesan agar keenam mahasiswa itu menjaga nama baik almamaternya dengan cara menjaga prilaku dan mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat di lokasi KKN dengan mematuhi norma dan adat budaya warga setempat.
“Serta jangan lupa, promosikan budaya Sulawesi Tengah, baik dari sisi seni budaya maupun kulinernya, tunjukan jika kalian berasal dari tanah kaili ini,”pesan Prof Rajindra, Rabu (2/8/2023).
Sementara itu, Dr. Muliadi berharap keenam mahasiswa itu dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menambah wawasan dan pengalaman, dan kembali dengan membawa inovasi baru yang bisa diaplikasikan di kampus Unismuh Palu sebagaimana peserta KKN MAS sebelumnya.
“Peserta KKN MAS sebelumnya, kembali dengan membawa sebuah inovasi yang sudah diaplikasikan di kampus, sudah diproduksi yakni produk JAHEMU, semoga peserta kali ini juga kembali membawa sebuah inovasi baru yang juga bisa diaplikasikan di dalam kampus,”harap Dr. Muliadi.ENG
