SULTENG RAYA-Sebanyak 170 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, angkatan 64 tahun 2023, dari berbagai fakultas telah menerima pembekalan sebelum mereka diturunkan ke masyarakat.

Kegiatan pembekalan KKN ini difokuskan pada dua tema penting, yaitu “Stunting” dan “Reguler,” sebagai bagian dari upaya universitas dalam mendorong partisipasi mahasiswa dalam penanggulangan masalah kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

Pembekalan KKN tersebut dilangsungkan Sabtu, 22 Juli 2023, dan dibuka oleh Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM.

Dalam amanat Rektor, berharap kegiatan KKN ini dapat menjadi momentum bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, serta berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar. “Kami yakin, partisipasi mahasiswa dalam penanggulangan masalah stunting dan pemberdayaan masyarakat akan membawa dampak yang signifikan bagi kualitas kehidupan masyarakat di wilayah dimana mereka ditempatkan,”sebut Prof Rajindra.

Semoga kegiatan KKN kali ini katanya, dapat memberikan manfaat dan solusi nyata dalam penanganan masalah stunting dan berdampak positif bagi masyarakat setempat, serta memberikan wawasan dan pengalaman berharga bagi para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palu.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unismuh Palu, Dr. Muliadi, SH., MH menuturkan,  bahwa dengan mengusung tema ‘Stunting,’ para mahasiswa diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan bagi pertumbuhan anak-anak.

Suasana pembekalan peserta KKN angkatan 64 tahun 2023 Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu. Foto: Dok LPPM

“Melalui KKN tematik ini, kami berharap para mahasiswa dapat memberikan edukasi dan dukungan kepada masyarakat untuk mencegah dan mengatasi masalah stunting,”harapnya.

Selain itu katanya, juga terdapat program KKN Reguler yang memungkinkan mahasiswa untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, lingkungan, sosial, dan lainnya.

Selama pelaksanaan KKN, para peserta tidak hanya ditempatkan di dalam kampus dengan dua posko, tetapi juga tersebar di berbagai lokasi di sekitar wilayah Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Mereka akan berada di 16 desa yang ada di wilayah tersebut, serta sebagian lainnya ditempatkan di Pondok Pesantren Modern Al-Istiqamah Ngatabaru.

Kegiatan pembekalan KKN berlangsung selama satu hari dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang isu-isu yang menjadi fokus, termasuk strategi penanggulangan stunting dan upaya pemberdayaan masyarakat. Setelah pembekalan, mahasiswa akan menjalani KKN selama 40 hari di tempat-tempat penempatan mereka masing-masing.

Kata Muliadi, kemungkinan KKN angkatan 64 ini menjadi pelaksanaan KKN Tematik Stunting yang terakhir, karena kedepan tema-tema KKN akan lebih spesifik sesuai kebutuhan daerah di mana peserta KKN itu di tempatkan. “Kedepan tema KKN sesuai kebutuhan daerah itu, seperti contohnya terkait ekonomi atau eko wisata, hal-hal seperti itu kedepan yang akan diangkat,”sebutnya. ENG