SULTENG RAYA-Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof. Dr. Ir. Amar, ST.., MT mengatakan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi adalah permulaan baru dari segala kesempatan dan juga tantangannya kedepan, dimana setiap tahapan hidup membawa tantangan baru dan peluang yang menunggu untuk dikejar.
Hal tersebut disampaikan saat menyampaikan pesan Almamater Wisuda angkatan 117, di Auditorium Universitas Tadulako, Rabu (5/7/2023).
Katanya, wisuda kali ini adalah satu langkah penting dalam kehidupan para wisudawan dan wisudawati. “Ada pepatah mengatakan ribuan langkah kedepan, akan sangat ditentukan oleh satu langkah anda pada hari ini. Saat anda berjalan keluar dari gerbang Universitas Tadulako dengan ijazah, saudara akan menjadi alumni dan akan menghadapi dunia yang akan terus berubah dengan cepat,”pesanya.
Teknologi katanya akan terus berkembang, tantangan global semakin kompleks, dan tuntutan prefesional semakin tinggi, namun selaku Rektor Ia yakin, dengan pondasi yang didapatkan para wisudawan dan wisudawati selama menempuh pendidikan di Untad, mampu menghadapi itu karena telah dipersiapkan dengan baik untuk menghadapinya.
Para wisudawan dan wisudawati itu katanya adalah generasi terdidik yang penuh potensi, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang diperlukan untuk berkontribusi positif pada masyarakat. Indonesia membutuhkan pemimpin yang berpikiran terbuka, inovatif, dan memiliki kemampuan yang beradaptasi dengan berubahan. “Jadilah agen perubahan, yang membawa inspirasi dan tranformasi dimanapun saudara berada,”pesannya lagi.
Di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dr. Farid Rifai Yotolembah, S.Sos., M.Si berharap agar 1.492 alumni Untad yang diwisuda hari itu dapat mengamalkan ilmunya dengan baik di lapangan, dan menjadi tenaga penggerak yang menginspirasi dan memajukan pembangunan Sulawesi Tengah, dalam bingkai visi misi “gerak cepat menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju”.
Disamping itu katanya, bahwa gelar akademis yang diraih, selain menjadi capaian prestisius, juga pada saat yang sama menjadi sebuah beban yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Karena tidak bisa dipungkiri, bahwa orang-orang yang bertitel akademis akan memiliki kedudukan terhormat dan dijadikan rujukan pengetahuan di masyarakat.
Oleh karena katanya, agar lulusan Untad senantiasa menjaga etika dan menunjukan akhlak keteladanan dalam pergaulan. “Dengan begitu, semoga keberadaan para lulusan dimana pun mereka berada dapat diterima dengan baik, sehingga dapat menjadi pondasi dalam nilai tambah pengetahuan, budaya inovasi dan transformasi sosial di kehidupan masyarakat,”harapnya. ENG