SULTENG RAYA-Era Akademi, sebagai salah satu lembaga pelatihan dan uji kompetensi yang telah meluluskan sejumlah alumni di Sulawesi Tengah, berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat khususnya para pelaku UMKM, melalui pendampingan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Era Akademi Sulteng, Ir. Burhanuddin Andi Masse, S,Kom., M.Kom usai melakukan dialog bersama dengan puluhan pelaku UMKM yang ada di Kota Palu, sekaligus menghadirkan empat kepala dinas yang ada di lingkungan Pemerintahan Kota Palu, yakni Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, dan Kepala Dinas Koperasi UMKM.

Katanya, selama ini ada kekeliruan yang dilakukan oleh pemerintah dan dipraktekan secara berulang, yakni memberikan bantuan kepada masyarakat pelaku UMKM tanpa disertai dengan pelatihan dan pendampingan, akibatnya bantuan tersebut tidak termanfaatkan sebagaimana peruntukannya, dan habis sia-sia.

Untuk itu, lembaga yang dipimpinnya itu siap hadir memberikan pendampingan kepada masyarakat pelaku UMKM yang ada di Kota Palu.

Katanya, tidak hanya sekadar pendampingan biasa melainkan para pelaku UMKM akan dilatih membuat sistem digitalisasi usaha, sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya dikenal oleh masyarakat sekitar, melainkan akan dikenal secara luas, baik nasional maupun internasional.

Termasuk juga akan diberi pendampingan administrasi menejemen sampai pada pembukaan dan neraca, sehingga pelaku UMKM mudah dan memiliki akses serta kepercayaan bantuan pendanaan dari perbankan. “Selama pelaku UMKM itu belum bisa mandiri, maka selama itu juga kami akan memberikan pendampingan,”jelas Burhanuddin, Jumat (9/6/2023).

Katanya, saat ini terdapat sekitar 10 instruktur yang telah mengantongi sertifikasi keahlian siap diturunkan untuk melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM yang ada di Kota Palu. Setiap satu orang intruktur dapat mendampingi sekitar 50 pelaku UMKM.

Ke 10 instruktur itu adalah para kademisi (dosen) dari berbagai perguruan tinggi ternama di Sulawesi Tengah, negeri maupun swasta jebolan dari Era Akedemi.

Sebagaimana diketahui, Era Akedemi adalah sebagai tempat uji kompetensi yang mengeluarkan sertifikat Badan Sertifikasi Nasional Profesi (BSNP) yang diakui negara.

Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Palu, Susik berharap mereka yang sudah mengatongi sertifikat keahlian memberikan kontribusi kepada masyarakat, sebagai pendamping pelaku-pelaku UMKM.

Pemerintah Kota Palu sendiri katanya, membuka diri bersama-sama dengan para instruktur itu bersama-sama membangun Kota Palu. “Teman-teman ini (instruktur) kita harus berdayakan mereka, bersama-sama kita membangun Kota Palu,”sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Palu Setyo Susanto menambahkan, bahwa saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM yang ada di Kota Palu, baik terkait digitalisasi maupun pemasaran.

Kondisi tersebut katanya menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku UMKM, dan pemerintah saat ini terus berusaha mencarikan solusi. “Mungkin produk usahanya bagus, tapi promosi produknya yang masih kurang, akibatnya kurang peminat dan tidak laku,”sebut Setyo.

Sementara itu, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Palu, Syamsul Syaifudin menuturkan, bahwa jumlah pelaku UMKM di Kota Palu saat ini cukup banyak, namun tidak berbanding lurus dengan bahan baku yang tersedia, sementara terkadang permintaan begitu besar dari dalam Kota Palu termasuk dari luar kota.

Sebenarnya kata Syamsul, dengan jumlah permintaan yang besar itu menjadi kesempatan yang bagus jika dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku UMKM, namun harus ada koneksi dari semua lini termasuk petani penyedia bahan baku. “Untuk itu dibutuhkan penguatan SDM dan jaringan bagi para pelaku UMKM,”sebutnya. ENG