RAYA –  Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulteng menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan sosialisasi sensus tahun 2023 di aula BPS, Rabu, (31/5/2023). Acara ini dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sulteng, seperti Bappeda, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Kehutanan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Komunikasi dan Informatika, sejumlah petani dan nelayan handal, , perwakilan media, serta BPS , , dan Palu.

Dalam sambutannya, Kepala BPS Sulteng, Simon Sapary, menyampaikan bahwa kegiatan sensus pertanian tahun 2023 (ST 2023) diawali dengan apel siaga, kemudian dilanjutkan dengan FGD sosialisasi sensus pertanian. Sensus pertanian ini akan berlangsung mulai tanggal 1 Juni hingga 31 Juli 2023.

Menurut Simon, tujuan utama sensus pertanian ini untuk mencapai kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Sensus tersebut bertujuan untuk memastikan pemenuhan Hak Asasi Manusia () terhadap pangan, gizi yang baik, dan budaya lokal.

Kedaulatan pangan menjadi tujuan penting dalam sensus ini, dengan fokus pada produksi pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, tujuan sensus ini juga mencakup kesejahteraan petani, dengan upaya memenuhi kebutuhan hidup mereka.

|BPS akan menyediakan data yang akurat, karena data pertanian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan banyak orang. Data yang diperoleh dari sensus ini akan digunakan untuk pengambilan kebijakan yang bijak dan tepat,”jelas Simon.

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), setiap negara diharapkan menyelenggarakan sensus pertanian setidaknya sekali dalam 10 tahun. Di , sensus pertanian sudah dilaksanakan sebanyak tujuh kali.

Pertanian memiliki sebesar 11,77 persen terhadap perekonomian Indonesia pada triwulan pertama tahun 2023, menjadikannya sebagai penyumbang ekonomi negara yang menduduki keempat.

Dengan adanya kegiatan FGD dan sosialisasi sensus pertanian ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani semakin meningkat di wilayah Sulteng. Seluruh peserta diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan, mempromosikan keanekaragaman budaya lokal, serta mendorong peningkatan kesejahteraan petani untuk mencapai tujuan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat. Tampil sebagai narasumber dalam FGD dan sosialisasi sensus pertanian yakni Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Sulteng Yvone Kasese, Kabid dan PSR Apkasindo Sulteng Haikal Toramai, Sekretaris PWI Sulteng Temu Sutrisno dan Fungsional Ahli Madya BPS Sulteng Yaslin Hendrita Tansala. WAN