SULTENG RAYA – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menandatangani addendum perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Palu dan Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah di ruang kerja Wali Kota Palu, Rabu (31/5/2023).
Perjanjian tersebut merupakan tindaklanjut dari perjanjian kerja sama antara Pemkot Palu dan Perum Bulong Kanwil Sulteng berkaitan dengan pengadaan dan penyaluran beras bagi kesejahteraan ASN di lingkup Pemerintah Kota Palu, yang sebelumnya diteken pada akhir Februari 2023 lalu.
Kepala Kanwil Perum Bulog Sulteng, Heriswan, menyampaikan, perjanjian kerja sama tersebut sebenarnya sudah berjalan sebelumnya.
“Ini ada addendum sedikit terkait dengan harga yang awalnya Rp10.500 menjadi Rp12.000,” kata Kepala Hersiwan.
Perubahan harga tersebut dilakukan setelah melihat kondisi pasar dan kedepannya, harganya akan tetap sama.
Dalam hal ini, Kepala Kanwil Perum Bulog Sulteng mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Wali Kota Palu beserta jajaran, karena telah mempercayakan pengambilan beras di Bulog untuk memenuhi kebutuhan ASN lingkungan Pemerintah Kota Palu.
“Respon beliau (Wali Kota, red) sangat bagus sekali, dan kami dari Bulog siap mensupport kegiatan-kegiatan di Pemkot terutama berkaitan dengan Pasar Murah, kita selalu hadir di sana,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kota Palu melanjutkan kerja sama pengadaan beras untuk Aparatur Sipil Negara di lingkungan pemerintahan tersebut yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama kedua belah pihak.
“Menurut kami, pengadaan beras langsung kepada ASN akan memberikan dampak menurunnya permintaan beras di pasar oleh konsumen, sehingga stok dapat dimanfaatkan lebih maksimal oleh masyarakat,” kata Kepala Kantor Bulog Sulteng, David Susanto usai penandatanganan PKS bersama Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, Selasa (28/2/2023)l.
Ia menjelaskan, pengadaan beras untuk ASN di lingkungan Pemkot Palu sudah berlangsung sejak 2022, yang mana produk dijual kepada ASN yakni beras premium, dengan terbangun kembali kerja sama maka Bulog berupaya mengurangi permintaan pasar tradisional.
Tahun lalu, katanya, permintaan beras ASN Pemkot Palu sekitar 30 ton per bulan dan diharapkan jumlah permintaan tahun ini dapat meningkat.
“Adapun harga yang kami berikan sangat kompetitif, tahun lalu harga beras premium Rp10.000 per kilogram, sedangkan ini kami menjual dengan harga Rp10.500 per kilogram,” ujarnya.
Ia menjelaskan, harga jual ditetapkan Bulog relatif lebih murah dibandingkan harga pasaran saat ini yang mencapai Rp13 ribu hingga Rp14 ribu per kilogram.
Pihaknya juga memastikan, berapa pun permintaan stok beras oleh Pemkot Palu tetap diakomodasi, karena stok beras Bulog cukup untuk konsumsi di Sulteng.
“Tergantung permintaan. Ini pola komersial, tidak ada subsidi, bisnis murni. Kita tidak batasi permintaan, berapapun permintaan kami sediakan. Program ini sebagai pengendali harga, manakala harga naik, ASN tidak perlu beli di pasar,” katanya.
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengapresiasi kerja sama ini untuk memenuhi kebutuhan pegawai, sekaligus sebagai bagian dari strategi menekan harga pangan di pasaran.
Menurut data Pemkot Palu tahun 2021, jumlah ASN di lingkungan Pemkot kurang lebih 6.000 pegawai negeri sipil.
“Ini sangat membantu pemerintah dalam menyiapkan bahan pangan. Tentunya lewat kerja sama ini pembelian bahan pangan khususnya beras lebih mudah, dan dari sisi harga juga relatif lebih murah,” katanya.ANT/HGA