SULTENG RAYA – Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido, mendorong masyarakat Kota Palu agar terus meningkatkan pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana.
“Saya mengimbau kepada seluruh Masyarakat Kota Palu, mari kita meningkatkan pengetahuan kita tentang tindakan kesiapsiagaan terhadap bencana, seperti mulai dari mengenali cara tanda-tanda awal gempa bumi hingga cara aman menghindari bahaya saat terjadi gempa,” kata Wawali Reny saat menghadiri kegiatan apel siaga dan simulasi dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) digelar Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu di Sekolah Gamaliel Palu, Kamis (25/5/2023).
Selain meningkatkan pengetahuan, ia juga mengimbau agar masyarakat tidak menganggap remeh ancaman bencana.
“Kiranya masyarakat dapat mempelajari bagaimana merencanakan evakuasi darurat, menyusun perlengkapan tanggap bencana serta mempersiapkan diri secara fisik dan mental,” ucapnya.
Menurutnya, peringatan HKB Nasional merupakan momentum refleksi untuk mengingatkan pentingnya membangun insfrastruktur tahan bencana. Olehnya, kata dia, Pemerintah Kota (Pemkto) Palu terus berupaya meningkatkan insfrastruktur yang dapat mengurangi dampak bencana, seperti pembangunan rumah tangga tangguh bencana dan sebagainya.
“Simulasi atau evakuasi mandiri gempa bumi, yang kita lakukan hari ini adalah langkah konkret untuk melatih dan mempersiapkan diri kita dalam menghadapi situasi darurat,” ucapnya.
Seperti diketahui, kata dia, Kota Palu adalah wilayah rawan terhadap bencana alam, terutama gempa bumi.
“Kita semua tidak boleh melupakan tragedi dahsyat yang menimpa kota ini pada 2018 lalu. Namun, dari kejadian itu, kita belajar bahwa kesiapsiagaan adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa dan melindungi masyarakat kita,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Palu, Presly Tampubolon, mengatakan, kegiatan HKB merupakan kegiatan tahunan telah ditetapkan Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) RI.
“Jadi, kegiatan ini dalam rangka memperingati HKB Nasional tingkat Kota Palu, ini juga merupakan even tahunan sekali setahun sebagai kalender penanggulangan bencana yang ditetapkan BNPB. Hal itu, sangat penting bagi kita sebagai momentum bagaimana menggalakan dan membangkitkan kesiapsiagaan masyarakat pada semua level kehidupan masyarakat baik individu, komunitas hingga pada lingkup sekolah,” kata Kalak Presly Tampubolon.
Ia mengatakan, alasan pelaksanaan di sekolah, lantaran pihaknya memang sengaja menyasar generasi-generasi muda untuk diedukasi sejak dini, dilatih dan diberi pemahaman karena setelah dilatih kemungkinan dapat teringat hinggat tua.
“Generasi-genarasi muda kita yang jadi sasaran utama sejak dini untuk dilatih dan diberi pemahaman, maka ini akan terbawa sampai mereka tua. Nah, ini merupakan hal penting sehingga kita harus lebih rajin memberikan skill keselamatan dari mulai TK,” ucapnya.
Sebagai informasi tambahan, kegiatan tersebut melibatkan OPD-OPD terkait, seperti Disdamkarmat, TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, Dinkes, PMI dan lainnya.ULU