SULTENG RAYA – Platform perjalanan terdepan se-Asia Tenggara, Traveloka menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program pelatihan literasi digital untuk ekosistem pariwisata.
Kerja sama tersebut menargetkan 100.000 peserta, guna mendorong peningkatan literasi digital bagi UMKM, pelajar SMK/vokasi, pelaku desa wisata dan industri pariwisata.
Penyelenggaraan pelatihan literasi digital sejalan dengan komitmen Traveloka menjadi perusahaan berkelanjutan melalui inovasi dan kemitraan strategis bersama Kemenparekraf, dalam mengembangkan industri pariwisata dan literasi digital di Indonesia.
Program pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan literasi digital pelaku industri wisata Indonesia. Peluncuran program itu secara resmi dilakukan oleh Albert, Co-founder Traveloka dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, di Cilandak Town Square, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Co-founder Traveloka, Albert, mengatakan, kerja sama itu merupakan langkah strategis bagi Traveloka, terutama dalam memperkuat kemitraan antara sektor swasta dan pemerintah, guna mendorong digitalisasi dan reaktivasi industri pariwisata di Indonesia.
“Melalui inovasi dan kemitraan strategis Traveloka dan Kemenparekraf pada program pelatihan literasi digital, kami turut berperan aktif dalam percepatan transformasi digital dan pariwisata berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Harapannya agar para pelaku industri dapat lebih berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital sehingga meningkatkan kontribusi untuk pertumbuhan sektor pariwisata,” jelas Albert dalam rilisnya, Ahad (21/5/2023).
Program pelatihan literasi digital itu diharapkan dapat diikuti sebanyak 100.000 peserta pelaku industri pariwisata dari 100 desa wisata penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 dan 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf.
Kata dia, program mencakup sosialisasi, kolaborasi hingga bimbingan teknis berupa serangkaian pelatihan digital marketing, hingga mengintegrasikan bisnis para peserta ke dalam platform Traveloka agar produknya dapat diakses oleh jutaan pengguna Traveloka.
Pelaksanaan program pelatihan literasi digital akan melibatkan karyawan Traveloka, Hasta Inc, Yayasan Wirausaha Sosial Indonesia (YWSI) dan Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI).
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mendorong para pelaku UMKM dan generasi muda pada umumnya untuk melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan literasi digital.
“Terima kasih kepada Traveloka dan pihak-pihak lainnya atas dukungannya dalam mendorong literasi digital sekaligus meningkatkan kesadaran atas kekayaan intelektual,” ujar Sandiaga dalam sambutannya.
Kemenparekraf, lanjut Sandiaga, berharap inisiatif pelatihan literasi digital ini dapat mendukung dan mendorong proses digitalisasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Saat ini, pemerintah menetapkan target untuk wisatawan domestik, yaitu 1,4 miliar perjalanan. Adapun target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2023 yang awalnya ditetapkan sebesar 7,4 juta saat ini meningkat menjadi 8,5 juta.
Baru-baru ini pemerintah tiga negara meluncurkan tahun kunjungan Indonesia-Malaysia-Thailand 2023-2025 untuk mendorong arus wisatawan mancanegara.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dari sektor pariwisata hingga tahun 2024 dengan fokus pada digitalisasi pelaku UMKM. Sektor UMKM memegang peranan penting dalam penciptaan lapangan kerja, sebab tercatat sebesar 97 persen lapangan kerja diciptakan oleh UMKM. Literasi digital bagi para pelaku industri pariwisata menjadi modal penting agar UMKM, pelajar dan pelaku Desa Wisata dapat bersaing di tingkat nasional dan regional.
Sepanjang 2022, Traveloka telah berkolaborasi dengan Kemenparekraf dan Kementerian Pendidikan untuk pengembangan kapasitas SDM digital Indonesia. Selain itu Traveloka juga menyediakan kesempatan transfer pengetahuan melalui program magang.
Lebih dari 12.000 pendaftar tercatat dalam program Kampus Merdeka, serta menyelenggarakan pelatihan di 30 universitas di seluruh Indonesia dalam program Mitra 5.0.
Tak hanya itu, Traveloka juga bermitra dengan Global Sustainable Tourism Council (GSTC) dan meluncurkan rangkaian sesi pelatihan mengenai pariwisata berkelanjutan bagi mitra perhotelan di Asia Tenggara.
Salah satu manfaat utama dari pelatihan ini adalah kesempatan untuk mengikuti Ujian Kursus Pariwisata Berkelanjutan GSTC resmi dan setelah berhasil menyelesaikannya, menerima Sertifikat Profesional di bidang Pariwisata Berkelanjutan dari GSTC. Sertifikasi ini menunjukkan pengetahuan pribadi tentang standar dan praktik pariwisata berkelanjutan.
“Kami sangat optimis melihat pesatnya perkembangan teknologi serta pertumbuhan sektor pariwisata yang signifikan saat ini. Kami berharap, program pelatihan literasi digital ini bisa menjadi langkah nyata bagi para pelaku industri pariwisata untuk bersama-sama mendorong pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutup Albert. RHT