SULTENG RAYA – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Realestat Indonesia (REI) Sulawesi Tengah meminta kepada stakeholder sektor properti lebih ekspansif mengakselerasi penjualan perumahan kepada masyarakat.
Hal itu lantaran tahun ini REI Sulteng menargetkan realisasi penjualan sebanyak 3.000 unit. Sedangkan hingga triwulan I 2023, realisasi baru mencapai 600 unit.
Ketua REI Sulteng, Muhammad Rizal, mengatakan, secara perhitungan, REI bersama para membernya bakal mampu merealisasi target itu karena berkaca dari realisasi tahun sebelumnya yang nyaris menyentuh angka 3.000 unit.
“Pasar properti harus memiliki keterlibatan aktif dan perlu fokus bisnis dari stakeholder penyalur. Tahun lalu kita mampu memasarkan setidaknya sebanyak 2.863 unit perumahan baik komersil maupun subsidi,” kata Rizal.
“2022 lalu, jumlah terbanyak ada di Kabupaten Sigi 1.600 unit dan Kota Palu menyumbang 800 unit, sementara sisanya terdapat di Kabupaten Poso dan Morowali,” ujarnya menambahkan.
Namun demikian, Ketua Rizal tidak memungkiri masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diselesaikan seperti masalah perizinan dan kelistrikan yang sering kali menghambat akselerasi pembangunan hingga penjualan unit perumahan yang tersedia.
Masalah itu, kata dia, perlu menjadi perhatian bukan hanya pada pelaku sektor properti tetapi juga pemerintah selaku pemangku kebijakan.
“Anggota banyak mengeluh terkait dengan perizinan dan masalah penyediaan listrik yang ada di Kota Palu. Kami berharap semua itu bisa terbantu dari pihak Pemerintah,” ucapnya. RHT