SULTENG RAYA- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu, menggelar Diklat Peningkatan Pemahaman Konsensus Berbangsa dan Bernegara dengan mengusung tema “Memperkuat Konsensus dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi remaja di Kota Palu” di salah satu Aula Asrama Haji Transit Palu, Senin (15/5/2023).
Kaban Kesbangpol Kota Palu, Ansyar Sutiadi mengatakan, kegiatan tersebut berawal dari gagasan dari Anggota DPRD Kota Palu, Rusman Ramli. “Olehnya itu kami mengucapkan terimakasih kepada anggota DPRD Kota Palu, Rusman Ramli, karena tahun ini dapat alokasikan pokirnya, semoga konsensus dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi remaja di Kota Palu dapat terwujud,” kata Ansyar Sutiadi.
Ansyar mengatakan, saat ini memang pemerintah khususnya Kesbangpol, diberikan tantanggan bagaimana dapat mendorong masyarakat maupun para kaum remaja agar hidup berbangsa dan bernegara.
“Bagaimana kita harus bisa memahami ideologi bangsa dengan baik, banyak kita melihat kejadian-kejadian lewat media sosial, ternyata masih ada yang tidak bisa memahami pancasila dengan baik,” ungkapnya.
Ansyar mengatakan, nilai-nilai ideologi pancasila ini memang harus dipahami oleh para remaja, sehingga mereka bisa saling menghargai antar sesamanya, maupun masyarakat.
“Maka kami berharap para remaja ini dapat mengaktualisasikan konsensus ini dalam kehidupan kita sehari-hari, bukan kita berdebatkan atau diskusikan, tetapi bagaimana kita harus implementasikan ini di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Selain itu, kata Ansyar, untuk aktualisasi nilai-nilai pancasila itu ada tiga, pandai berterimakasih, pandai meminta maaf dan pandai meminta maaf. “Jika ini diimplementasikan pasti banyak yang menghargai kita,” ungkapnya.
Kata Ansyar, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu, AKBP Baharuddin, yang diundang sebagai pemateri pada kegiatan tersebut.
“Kami sengaja menghadirkan pemateri dari BNN, karena narkotika ini sudah masuk ke seluruh masyarakat, saat ini bukan hanya orang-orang biasa yang menjual narkotika, tetapi tukang bakso, tukang becak, penjual obat maupu penjual rica, semua sudah menjual narkotika, maka ini sebuah kewaspadaan bagi kita semua, agar mari kita bersama-sama memberantas peredaran narkoba, untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa,” jelasnya.
Olehnya itu, Ansyar berharap, para remaja yang hadir di kegiatan ini dapat menjadi relawan BNN, sehingga program P4GN dapat terwujud dengan baik, dalam rangka memberantas narkotika di Kota Palu, denga target kota Palu bersih dari narkoba.*ENG