SULTENG RAYA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen. Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sulawesi Tengah, Rabu (10/5/2023).
Dalam lawatannya, Petrus Reinhard Golose berkesempatan menjadi narasumber dalam Dialog P4GN yang dihadiri oleh ratusan kalangan milenial dari pelbagai institusi pendidikan dan perguruan tinggi di Sulteng di Sriti Convention Hall, Kota Palu.
Di kesempatan tersebut, dirinya mengajak seluruh elemen untuk memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba yang merupakan kejahatan extraordinary crime.
“Narkotika lebih berbahaya dari terorisme dan korupsi, karena sekali keluarga kita kena akan ketergantungan dan pasti akan berlanjut ke keluarga-keluarga lain,” katanya di sela-sela menyampaikan materi tentang P4GN.
“Dampak penggunaan narkotika dapat dikatakan tidak ada hal positif didalamnya, semua mempengaruhi penurunan produktivitas tubuh dan menyebabkan penyakit,” ujarnya menambahkan.
Ia mebeberkan, peredaran narkoba di Indonesia memiliki potensi pasar 275 juta jiwa. Penyalahgunaan di Indonesia menurut catatan BNN sebanyak 3,66 juta orang.
“Tidak ada yang menjamin masyarakat yang tidak terkena, bahkan pejabat, bahkan siapapun. Kita harus waspada setiap saat,” ungkap jenderal bintang tiga itu.
Menurutnya, angka prevelensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia mencapai 1,95 persen. Pelajar termasuk salah satu sasarannya dengan angka prevalensi tinggi 1,1 persen penyalahgunaan narkoba.
“Di Sulteng ada 38 kawasan narkotika, tugas kita bersama untuk memberantas ini,” tuturnya.
Sementara itu, pengungkapan kasus narkotika pada periode 2021-2023 hasil bersama Polda Sulteng yakni total barang bukti sebanyak 196 kilogram (kg) shabu, 8,6 kg ganja, dan 75 butir ekstasi.
“BNNP Sulteng berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 3,9 kg shabu, 3,1 kg ganja. Barang bukti Polda Sulteng 53,1 kg shabu, 5,5 kg ganja, 75 butir ekstasi, dan barang bukti BNN RI sebanyak 139 kg shabu,” katanya.
Kepala BNN RI juga turut menjabarkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada BNN 88,10 persen dari 100 atau masuk kategori sangat baik.
“Bersama-sama kita melawan narkoba “War On Drugs”,” seru Petrus Reinhard Golose.
Sementara itu, mewakili Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, Sekretaris Daerah Sulteng, Novalina, mengatakan Pemprov berterima kasih atas kunjugan itu.
“Terima kasih karena telah datang di Bumi Tadulako. Kehadiran kepala BNN RI akan memberikan pencerahan bagi kita di Sulteng untuk memerangi narkoba,” katanya.
Menurut Sekda Novalina, dalam memerangi penyalahgunaan narkotika, peningkatan mitigasi perlu terus dilakukan semua pihak. Sebab, berdasarkan hasil survei, Sulteng berada di peringkat empat nasional prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia. “Ini bukan prestasi, tapi sesuatu yang perlu diperhatikan,” katanya.
Untuk itu, dalam mensukseskan pencegahan narkoba demi mewujudkan Sulteng bersih dari narkoa ‘bersinar’. Salah satunya, telah dikeluarkan Surat Edaran (SE) Gubernur, agar membantu biaya tes urine bagi calon pengantin yang kurang mampu.
“Semoga kebijakan ini, dapat disosialisasikan dengan baik agar menjadi perhatian pemerintah di daerah,” tutup Sekda Novalina.
Dalam kegiatan itu, Kepala BNN RI juga meresmikan lapas bersinar, pengantin bersinar, menerima penyerahan sertifikat tanah hibah dari beberapa kabupaten. RHT