RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat, kkonomi Sulawesi Tengah pada triwulan I 2023 terhadap triwulan I 2022 (yoy) mengalami pertumbuhan sebesar 13,18 persen.
Perekonomian Sulteng berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 mencapai Rp 83.863,50 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp44.160,48 miliar.
Pertumbuhan tersebut dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,41 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,74 persen.
Ketua Tim Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sulteng, Rukhedi, menejelaskan, jika menelaah pertumbuhan berdasarkan qtq atau triwulan I 2023 terhadap triwulan IV 2022, mengalami konstraksi sebesar 5,21 persen.
“lapangan usaha pemerintahan, pertahanan dan jaminan wajib mengalami kontraksi terdalam sebesar 29,39 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumi pemerintah mengalami kontraksi terdalam sebesar 48,03 persen,” jelasnya dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
“Struktur PDRB Sulteng menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan I 2023 terus mengalami pergeseran. Perekonomian daerah didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 40,56 persen, diikuti oleh , kehutanan, dan perikanan sebesar 16,35 persen, dan pertambangan dan penggalian sebesar 15,41 persen. Peranan ketiga lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sulteng mencapai 72,32 persen,” ujarnya menambahkan. RHT