SULTENG RAYA – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) mewujudkan komitmennya dalam mengembangkan sektor pariwisata.
Komitmen itu diwujudkan saat meresmikan aula wisata yang selesai dibangun sejak dicanangkan sejak 2020. Pengembangan Laa Waa River Park yang berada di Desa Matano merupakan salah satu kontribusi yang dihadirkan oleh PT Vale sejak 2022.
Bupati Luwu Timur, Budiman menyampaikan apresiasi atas kepedulian PT Vale dalam membantu program Pemkab Luwu Timur, salah satunya sektor pariwisata.
Budiman mengatakan, kolaborasi antara PT Vale, Pemkab dan masyarakat dalam membangun ekowisata di Lutim dapat terus berlanjut. Sehingga, tidak hanya dari sektor pertambangan yang menunjang perekonomian tetapi ada dari sektor lain khususnya sektor pariwisata.
“Saya berterima kasih kepada PT Vale yang telah memberikan anggaran ratusan juta untuk pengembangan objek wisata ini. Saya berharap PT Vale terus memberikan bantuan, karena tempat ini menjadi destinasi yang sangat baik bagi masyarakat,” usai meresmikan aula wisata yang merupakan bantuan PT Vale dan meresmikan objek wisata Laa Waa River Park, di Desa Matano, Kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sabtu (6/5/2023).
Budiman didampingi, didampingi Direktur External Relations PT Vale Indonesia Tbk, Endra Kusuma dan Senior Manager Social Development Program (SDP) Ardian Indra Putra, serta Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah Raga Kabupaten Luwu Timur, Andi Tabacina.
Menurut Budiman, apa yang dilakukan PT Vale tentunya memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar. Untuk itu, pihaknya berharap pengelolaan destinasi wisata Laa Waa River Park dapat dimaksimalkan dengan membuat master plan untuk membuat tempat ini menjadi lebih baik dan lebih menarik para wisatawan.
Sejak 2020 pembangunan aula itu dirintis, kata dia, PT Vale aktif memberikan bantuan melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) untuk pengembangan Laa Waa River Park.
Sementara itu, Direktur External Relations PT Vale, Endra Kusuma menjelaskan, sebelum bantuan berupa gedung aula, ada beberapa dukungan yang telah diberikan PT Vale untuk pengembangan Laa Waa, seperti pembangunan dermaga Laa Waa, serta fasilitas pendukung wisata air seperti speed boat, banana boat, life jacket, perahu karet, donat boat, sepeda air, dan tenda.
Selain itu, PT Vale juga memberikan dukungan dalam hal peningkatan kapasitas pengelolaan Laa Waa, melalui pelatihan basic safety and rescue oleh Tim FES PT Vale, serta bimbingan teknis untuk kelompok UMKM dan herbal Desa Matano.
“Total dukungan program PKPM di kawasan ini yang ditempatkan sebagai aset Laa Waa River Park sebagaimana telah ditetapkan melalui Musyawarah Antar Desa (MAD) dan kemitraan strategis berkisar Rp500 juta sepanjang tahun 2018-2022. Diharapkan kepada pengelola agar fasilitas yang ada sekarang ini bisa dirawat dan dijaga dengan baik,” jelas Endra Kusuma.
Endra menuturkan, sejak awal PT Vale berkomitmen dalam pengembangan potensi wisata di sekitar lokasi operasi tambang.
“Kita akan buktikan bahwa pariwisata juga dapat berkembang beriringan dengan pertambangan. Biasanya pariwisata baru bisa berkembang ketika pertambangan sudah tidak beroperasi,” tuturnya.
PT Vale juga berharap, Laa Waa River Park tidak hanya berfungsi sebagai objek wisata, rekreasi, dan ruang publik, tetapi juga dapat menjadi sarana edukasi masyarakat dalam upaya pemanfaatan sumber daya alam dalam mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kami juga melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM yang terlibat pada objek wisata ini, agar mereka bisa memasarkan produknya dengan baik kepada pengunjung,” jelasnya.
Ketua Pengelola Wisata Matano, Iniaku Hamsal Wahid mengungkapkan, setiap tahun wisatawan yang datang semakin bertambah. Jika sebelumnya pengunjung datang hanya pada sabtu minggu, namun saat ini, sudah setiap hari selalu ada pengunjung.
Puncaknya, saat libur lebaran 1444 Hijriah kemarin. Katanya, dalam sehari pengunjung yang datang dapat mencapai 500 hingga 600 orang. “Jadi, total pengunjung yang datang pasca lebaran sudah mencapai ribuan orang,” katanya.
Destinasi wisata itu pun berdampak pada pendapatan masyarakat setempat khususnya pelaku UMKM. Menurut Hamsal, rata-rata pelaku UMKM memperoleh omset hingga Rp3 juta dalam sehari ketika sedang ramai pengunjung, sementara ketika sepi pengunjung omset hanya ratusan ribu per hari.
“Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada PT Vale dan pemerintah, yang telah membantu mengembangkan wisata Laa Waa River Park ini. Ke depannya kami akan membuat pengunjung lebih nyaman ketika datang ke sini, seperti menjaga kebersihan dan menata lokasi ini agar lebih menarik,” jelasnya.
Laa Waa River Park ini terletak di Desa Wisata Matano dan berhasil menyabet Juara II Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 kategori Kelembagaan Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkat kolaborasi antara PT Vale, Pemda dan masyarakat. RHT