SULTENG RAYA – PT Vale Indonesia Tbk (IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (grup) mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang tidak diaudit untuk triwulan pertama 2023 (1T23).
Seperti yang telah diumumkan minggu lalu, produksi nikel dalam matte Perseroan pada 1T23 adalah 21 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu seiring dengan telah diselesaikannya pembangunan kembali furnace empat tahun lalu.
Pada 1T23, harga nikel berada pada level yang menguntungkan dan mendorong Perseroan membukukan laba bersih yang kuat, sebesar 98,1 juta US dollar, meningkat 207 persen dibandingkan dengan laba bersih triwulan sebelumnya.
“Kami juga diuntungkan dengan turunnya harga komoditas energi, namun hal itu tidak menyurutkan tekad kami untuk terus melakukan perbaikan di segala aspek bisnis,” kata CEO dan Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy, Rabu (26/4/2023).
Dikatakannya, harga realisasi rerata grup pada 1T23 18 persen lebih tinggi dibandingkan dengan harga triwulan terakhir, yang mendorong pendapatan 19 persen lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan terakhir.
Beban pokok pendapatan grup turun 9 persen dari 251,2 juta US dollar pada triwulan IV 2022 (4T22) menjadi 228,2 juta US dollar pada 1T23.
“Selain kontribusi positif dari harga komoditas yang lebih rendah, penurunan biaya juga didorong oleh disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan biaya dan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas pada proses bisnis kami,” ungkap Dirut.
Selanjutnya, kata dia, harga HSFO dan batubara lebih rendah pada 1T23 dibandingkan triwulan sebelumnya. Akan tetapi, itu juga mencerminkan peningkatan efisiensi operasional yang telah dilakukan Perseroan.
“Sejak September 2022, sebagai langkah antisipasi terhadap kenaikan harga batubara yang signifikan di tahun 2022, Perseroan tetap menggunakan HSFO sebagai sumber energi utama untuk burner pada 1T23,” katanya.
PT Vale membukukan EBITDA sebesar 173,58 juta US dollar dan mengeluarkan sekitar 58,2 juta US dollar untuk belanja modal pada 1T23. Menyusul peletakan batu pertama untuk Proyek Morowali pada Februari 2023, Perseroan dan mitra terus melaksanakan pekerjaan di lapangan, baik di lokasi tambang maupun di pabrik pengolahan.
Sebagai bagian dari program sosial dan strategi ketenagakerjaan, Perseroan memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat di Kabupaten Morowali dan Pomalaa, untuk memberdayakan dan menyiapkan mereka agar memiliki kesempatan bekerja di proyek-proyek PT Vale.
“Kami memperkirakan akan mengeluarkan sebesar 132,2 juta US dollar untuk belanja modal keberlanjutan dan 585 juta US dollar untuk proyek pertumbuhan (baik tambang maupun penyertaan modal) sepanjang 2023,” katanya.
Sementara, kas dan setara kas Perseroan pada 31 Maret 2023 adalah 717,3 juta US dollar, naik 13 persen dibandingkan dengan kas dan setara kas pada 31 Desember 2022 sebesar 634,0 juta US dollar.
“PT Vale telah dan akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas,” katanya.
“Perseroan juga akan terus mengoptimalkan produksi pada triwulan-triwulan selanjutnya di tahun ini dan pada saat yang bersamaan berupaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasi tanpa mengorbankan nilai-nilai utama kami yakni keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita,” ujarnya menambahkan. RHT