SULTENG RAYA-Rumah Moderasi Beragama Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu melakukan penyuluhan Moderasi Beragama kepada mahasiswa tingkat dua dan empat selama dua hari, Selasa-Rabu (11-12 April 2023).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Sagaf S Pettalongi, M.Pd, dalam sambutannya mengatakan konsep, wawasan, dan pemahaman moderasi beragama tidak hanya diberikan kepada mahasiswa, namun juga termasuk kepada seluruh ASN, dosen, dan rektor yang ada di lingkungan UIN Datokarama Palu.
Untuk itu mahasiswa diminta tidak bosan menerima materi pemahaman dan wawasan terkait moderasi beragama, karena katanya, mungkin ada mahasiswa yang bertanya kenapa terus diberi pemahaman seperti ini. Karena saat di Mahad Aljamiah sudah menerima materi moderasi beragama, begitu juga di mata kuliah, dan kini lagi menerima penyuluhan moderasi beragama.
Rektor menambahkan, saat PPL dan KKN juga pasti dikasi lagi. “Jangan bosan dan bertanya, karena akan terus dikasi penguatan-penguatan secara massif tentang wawasan, konsep, dan pemahaman bagaimana melaksanakan moderasi beragama ini di Indonesia,”sebut Prof Sagaf, Selasa (11/4/2023).
Hal itu dilakukan kata Prof Sagaf, karena moderasi beragama ini telah masuk dalam Renacana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bappenas. Dan jika masuk dalam RPJMN itu berarti moderasi beragama ini telah menjadi tugas seluruh kementerian dan lembaga. “Jadi jangan hanya berpikir hanya UIN,”sebut Prof Sagaf.
Tidak hanya itu kata Prof Sagaf, Rencana Strategis (Restera) Kementerian Agama juga adalah moderasi beragama, dan telah menjadi salah satu poin penting, bahkan menjadikan salah satu program prioritas untuk penguatan moderasi beragama di Indonesia, dalam arti Kementerian Agama itu menjadi lokomotif atau pelopor utama mensosialisasikan moderasi beragama di Indonesia.
“Kalau Kementerian Agama menjdi lokomitif, berarti tidak hanya dipusat, melainkan semua satkernya yang dibawah atau di daerah juga harus menjadi lokomotif, termasuk UIN Datokarama Palu,”jelas Prof Sagaf.
Sebagai mahasiswa semester awal kata Prof Sagaf, sangat penting menerima konsep, wawasan, dan pemahaman moderasi beragama ini, terlebih Visi UIN Datokaram Palu itu adalah Islam Moderat, yakni mengembangkan Islam Moderat.
Di tempat yang sama, Kepala Rumah Moderasi Beragama UIN Datokarama Palu Drs. Ismail Pangeran, M.Pdi mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa betapa pentingnya moderasi beragama itu, baik di internal kampus maupun secara eksternal di masyarakat yang pada akhirnya nanti bisa menjadi contoh di masyarakat secara luas, bagaimana berprilaku terhadap antar umat beragama agar tidak terjadi miscomunikasi dalam soal-soal kehidupan sosial kemasyarakatan.
“Konsep moderasi beragama ini baru dimulai di lingkungan Kementerian Agama se Indonesia, oleh karena itu yang dipermantap dulu di lingkungan Kementerian Agama, termasuk lingkungan mahasiswa dan siswanya, serta ASNnya, agar bisa menjadi percontohan bagi seluruh masyarakat,”sebutnya.
Katanya penyuluhan diberikan ke mahasiswa, karena mahasiswa dekat dengan masyarakat, sikap dan prilakuknya patut menjadi sebuah karakter dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah-tengah kemajuemukan di masyarakat. “Ini bukan moderasi beragama, tapi moderasi cara beragama, bagaimana cara kita beragama di tengah-tengah masyarakat yang berbeda, majemuk dan bisa kita diterima. Ini bagian dari ajaran agama untuk saling menghargai, saling bertoleransi di tengah perbedaan,”sebutnya.
Dalam bahasa logal katanya (Kaili) ada istilah Mosialapale artinya saling bergenggaman tangan tanpa melihat latar belakang, hal inilah yang ingi diwujudkan.
Untuk UIN Datokarama Palu sendiri katanya, moderasi beragama tersebut sudah diajarkan ke mahasiswa, dan sudah masuk dalam kurikulum, dan menjadi mata kuliah yang diajarkan ke semua fakultas. ENG