SULTENG RAYA- SMPN 9 Palu, di tahun ajaran baru 2023/2024 akan mengintekrasikan mata pelajarannya dengan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), setelah sebelumnya ditunjuk sebagai percontohan dalam penguatan program implementasi pendidikan kependudukan.
Penunjukan tersebut, dituangkan dalam bentuk penandatanganan MoU antara Kadis Pendidikan Kota Palu, Hardi, S.Pd., M.Pd dengan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palu, dr. Royke Abraham, M.AP, Rabu (5/4/2023).
Kepala SMPN 9 Palu, Harlina, S.Pd., M.Pd mengatakan, penunjukan tersebut akan menjadi penambahan hasanah keilmuan di sekolahnya. Karena tahun ajaran baru akan ketambahan lagi integrasi keilmuan di materi-materi ajar di sekolahnya yang akan dilaksanakan oleh para tenaga pendidik untuk diberikan kepada peserta didik.
Dimana saat ini, yang sudah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran di sekolahnya salah satunya adalah Adiwiyata. “Karena ini baru penunjukan dan Rencana Pembelajaran (RPP) para tenaga pendidik juga sudah ditandatangani, maka nanti tahun ajaran baru akan bisa kita masukan,”sebut Kepsek, Kamis (6/4/2023).
Katanya, SSK tersebut sangat penting untuk diajarkan ke peserta didik, karena disana para peserta didik akan mendapatkan pencerahan sebagai generasi muda terkait kependudukan, diantaranya jumlah anak dan penanganan pencegahan stunting.
Mengingat penanganan stunting kini menjadi salah satu program utama pemerintah. “Menurut Pak Kadis dr. Royke, tidak semua orang pendek itu stunting, ada ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh mereka yang stunting itu, salah satunya lambatnya daya tangkap IQ nya,”jelas Kepsek.
Hal tersebut perlu diberikan pemahaman sedini mungkin bagi generasi muda, selain tidak boleh menyamakan semua yang pendek itu adalah stunting, juga pentingnya memberikan pemahaman pencegahan stunting tersebut. ENG