SULTENG RAYA – Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido, secara simbolis menerima 25 unit tempat sampah dari Poltekkes Kemenkes Palu di seputaran Anjungan Pantai Talise, Kota Palu, Jumat (3/3/2023).
“Bantuan tempat sampah berbahan dasar ban ini, sebagai wujud pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Poltekkes Palu, Nasrul.
Sementara itu, Wawali Reny, menyebut, bantuan tempat sampah tersebut merupakan sumbangan luar biasa dari Poltekkes Kemenkes Palu.
“Saya mengapresiasi langkah yamg dilakukan jajaran Poltekkes Palu. Saya atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan banyak terima kasih atas sumbangan tempat sampah yang didesain sendiri, dibuat sendiri dan disumbangkan untuk masyarakat Kota Palu,” kata Wawali Reny.
Ia mengatakan, 25 unit tempat sampah tersebut, bakal dibagikan kepada pedagang kreatif lapangan (PKL) di sekitaran kawasan Pantai Talise.
“Saya minta, agar bantuan tempat sampah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kalau perlu ada plastik, supaya mencegah air dari sampah yang mengalir dan menyebabkan baunya tertinggal,” pesannya.
Ia berharap, kerja sama serupa antara Pemkot Palu dan Poltekkes Kemenkes Palu dapat terus berlanjut, dengan berbagai program demi kemajuan Kota Palu.
“Jangan bosan-bosan. Kami di Kota Palu siap menerima sumbangan baik pemikiran maupun kerjasama antara Pemerintah Kota Palu dengan pihak Peltekkes Palu. Jadi bukan hanya lingkungan hidup, kita harap kedepan ada kerjasama tentang percepatan penurunan Stunting,” harapnya.
Sebagai informasi tambahan, Pemkot Palu di bawah kepemimpinan Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid dan wakilnya, dr Reny A Lamadjido, memang memberi perhatian khusus untuk kebersihan Kota Palu. Sejumlah program unggulan digalakkan demi mencapai tujuan tersebut sejak dua tahun terakhir.
Beberapa program unggulan demi mewujudkan Palu bersih diantaranya, Lomba Kelurahan 2 M, yakni Pemkot Palu menyediakan anggaran sebesar Rp2 miliar sebagai reward untuk tiga kelurahan terbaik. Terbaik pertama mendapatkan Rp1 milian, terbaik kedua Rp600 juta dan terbaik ketiga Rp400 juta.
Selain itu, insentif pekerja Padat Karya, ketua RT dan Ketua RW dinaikkan, dengan harapan lebih bersemangat dalam menjadikan Kota Palu lebih baik, khususnya dari sisi kebersihan.
Tidak hanya itu, Pemkot Palu juga terus menambah armada pengangkut sampah. Bahkan, setiap kelurahan diberikan armada kecil pengangkut sampah untuk menjemput sampah di rumah-rumah warga.
Meski Kota Palu belum berhasil mendapatkan status Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI yang baru saja diumumkan, namun dampak berbagai program yang digalakkan Pemkot Palu dalam mewujudkan Palu bersih, sangat terasa.
Kota Palu kini jauh terlihat lebih bersih saat ini. Budaya bersih masyarakat pun kini mulai terlihat. HGA