SULTENG RAYA – sudah terbukti menjadi salah satu penopang .

Dalam pelbagai tantang ekonomi , nasional, hingga regional, nyatanya UMKM terus eksis menjadi pondasi paling fundamental dalam perputaran roda ekonomi, begitu pun di Sulawesi Tengah.

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan () di Sulteng dan Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan () Sulteng, Irfa Ampri, mengamini hal itu.

Menurutnya, hal itu harus terus dirawat. Demi meningkatkan eksistensi UMKM lokal, sangat diperlukan sinergi seluruh lintas sektor, menaikkan kelas UMKM agar mampu bertahan ditengah ketidakpastian ekonomi.

Kemenkeu di Sulteng, lanjutnya, berkomitmen menjadi salah satu institusi yang konsen memperhatikan pelaku usaha, tentunya dengan sejumlah program dan aksi nyata.

“Ibu Menkeu Sri Mulyani sangat mendukung peran Kemenkeu dalam membantu UMKM. Walaupun sudah ada Kementerian teknis, tapi kami rasa semua harus terlibat. Gak hanya semata pada lembaga yang punya tugas fungsi itu,” katanya di sela-sela kunjungannya di kegiatan Pekan UMKM yang dilaksankan Kanwil DJPb Sulteng di halaman kantornya, Jalan Tanjung Dako, Kamis (2/3/2023).

“Kita mencoba menerapkan, bahwa tidak hanya slogan atau semboyan semata, tetapi terlibat langsung dalam pembinaan, melakukan berbagai . Tahun ini kita coba lebih agresif lagi dengan melibatkan seluruh satker Kemenkeu di Sulteng,” ujarnya menambahkan.

Menurut Irfa, pihaknya akan mencoba memetakan apa permasalahan UMKM dewasa ini, khususnya UMKM lokal. Dengan demikian, kendala yang ditemukan dapat rumuskan solusinya untuk kemudian kembali dengan aksi nyata membina UMKM.

“Pertama dari dana publik (-APBD, red). Selama ini mungkin kurang menggunakan supplier dari UMKM, kita mencoba, UMKM yang kita bina ini, mendapatkan dana lebih dari pengadaan yang kita lakukan. Seperti contoh UMKM baju, kalau kualitas produknya meningkat, kita bisa gunakan. Kita akan coba itu. Kita beri ‘kail’ mereka untuk berkembang,” ungkapnya.

Pemerintah pada dasarnya memberikan perhatian khusus ke UMKM, dengan program subsidi pembiayaan yang bisa diakses oleh pelaku usaha di dan lembaga jasa keuangan lainnya yakni pembiayaan KUR dan ultra ().

Program itu, di 2023 ini, diharapkan meningkat realisasinya dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kakanwil Irfa optimis program subsidi pemerintah itu akan ter-akselerasi dengan baik di Sulteng.

“KUR sendiri kita terus meningkat, tahun lalu kita meningkat Rp1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Kita berharap 2023 di Sulteng penyaluran bisa tembus Rp5 triliun. UMi juga demikian, tahun lalu realisasinya diatas Rp70 miliar, mudah-mudahan tahun ini bisa akselerasi tembus diatas Rp100 miliar. Ini skema pembiayaan yang memiliki subsidi ya, supaya UMKM kita dapat bersaing dan terbantu,” katanya.

Sementara itu, pada giat Pekan UMKM yang akan berlangsung sampai hari ini, Jumat (2/3/2023), pihaknya menargetkan transaksi minimal Rp20 juta untuk pembelian produk-produk UMKM.

“Angka ini realistis ya, dari kupon belanja yang kami sebar saja sudah Rp10 juta-an, pasti bisa mencapai target itu. Dan akan sangat baik lagi jika lebih transaksinya kepada UMKM lokal kita yang jualan disini,” Irfa Ampri menutup. RHT