SULTENG RAYA – Badan Pangan Nasional (Bapanas), Satgas Pangan Polri, dan Kementerian Perdagangan, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ketersediaan beras dan minyak kita di gudang Bulog dan penggilingan padi di Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong, Rabu-Jumat (22/24/2/2023).

Pemprov Sulteng melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) ikut mendampingi monev tersebut.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag, Donny Iwan Setiawan, mengatakan, hasil monev tersebut ditemukan ketersediaan stok dua komoditi masih relatif aman

“Alhamdulillah hasil pemantauan di Kota Palu dan Parigi relatif aman, ketersediaan beras masih cukup, minyakita masih cukup. Walaupun beras agak terkoreksi naik harga,” katanya, Jumat (24/2/2023).

Menurutnya, penyebab harga beras naik di pasaran saat ini karena harga di tingkat penggilingan cukup tinggi, diatas Rp11.000 sampai Rp11.200 rerata.

“Memang ketersediaan beras menipis tapi dalam kadar aman, harga yang terkoreksi naik,” katanya.

Pemerintah berharap panen raya yang terjadi bulan depan dapat membantu memenuhi permintaan konsumen. Namun demikian untuk mensiasati permintaan saat ini, stok beras impor milik Bulog sudah berangsur datang di Sulteng.

“Ini kan sedikit lagi musim panen raya, untuk mengisi kekosongan itu sudah didatangkan beras impor oleh Perum Bulog secara bertahap. Mudah-mudahan panen puncaknya ada di bulan depan, kita akan melihan harganya seperti apa,” katanya. RHT