SULTENG RAYA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Donggala melakukan penandatanganan nota  kesepahaman dengan PT Petrokimia Gresik terkait  program Petani Makmur sebagai upaya membangun ekosistem pertanian berkelanjutan di salah satu Kafe Kota Palu, Selasa (21/2/2023).

Ketua Kadin Donggala, Rahmad M Arsyad mengatakan, terdapat lima poin dalam MoU yang dilakukan dengan PT Petrokimia Gresik yang merupakan salah satu BUMN di Indonesia.

Rahmad M Arsyad  mengatakan, kerja sama itu untuk mendorong kepastian pupuk bagi petani. Kemudian, melalui Program Makmur, Kadin Donggala ingin mendorong program terintegrasi mulai dari bantuan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) permodalan, pendampingan petani, offtaker atau pembelian  yang menjadi sentral akhir sebuah proses produksi.

“Kalau selama ini, kami masih pada program jagung, dengan PT. Petrokimia Gresik, kita harapkan semua komoditi pangan dan perkebunan. Itu tujuan dari MoU ini,” ungkap Rahmad.

Menurutnya,  bermitra dengan BUMN dan offtaker yang kuat bisa mendorong hilirisasi industrinya. Kehadiran PT Petro Kimia, kata Rahmad  bisa membantu memajukan agronomi atau agroindustri di Sulawesi Tengah.

Rahmad mengatakan, usai lebaran nanti, pihaknya akan langsung merealisaikan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut, Kadin Donggala akan melakukan uji tanah, demplot dan seluruh mekanisme sesuai yang ada dalam kerja sama.

“Kadin Donggala membantu  menyiapkan calon petani calon lahan (CPCL), kemudian menyiapkan demplotnya. Sementara  yang menyiapkan pendampingan, skema pembiayaan dan sebagainya dikerjakan oleh  PT Petro Kimia,”jelas Rahmad M Arsyad.

Sementara itu, Staf Operasional Wilayah Jatim-Sulawesi PT Petro Kimia Gresik, Ardhanadi Adnandayana mengatakan sangat mengapresiasi inisatif Kadin Donggala yang memiliki perhatian yang besar kepada petani.

“Kebetulan kami punya program makmur dan agrosolution, kami mendorong adanya skema kemitraan budidaya pertanian berkelanjutan dan pengawalan,”jelasnya.

Ardhanadi mengatakan, Program Makmur merupakan pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok yang didukung tekhnologi dengan berbasis Triple Bottum-Line 3P (People, Planet, Profit) untuk memakmurkan petani Indonesia. Manfaat Program Makmur, kata Ardhanadi untuk menaikkan produktivitas pertanian, kenaikan keuntungan petani, adopsi praktek pertanian unggul dan penggunaan pupuk komersial. 

“Harapannya dengan adanya pengawalan budidaya terprosedur dan modern, petani bisa melahirkan produk berkualitas tinggi dan produktivitasnya meningkat,”kata Ardhanadi menambahkan.

Penandatangan MoU itu turut dihadiri Komisaris Utama Bank Sulteng, Hidayat Lamakarate,  perwakilan Cabang Bank Mandiri Palu serta sejumlah  offtaker mitra Kadin Donggala. WAN